Pengakuan Warga soal Sosok Bripka Madih: Arogan hingga Sering Lakukan Teror
Ketua RW 3, Kelurahan Jatiwarna membeberkan sosok Bripka Madih yang dikenal arogan dan sering melakukan teror terhadap warga di sekitar.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Saya hanya meluruskan, jangan seolah-olah hanya dia yang terzolimi, tapi warga kamipun merasa terganggu dengan hal-hal yang beliau lakukan. Dengan sikap arogansinya," tegasnya.
Dilansir Serambinews.com, Bripka Madih mengaku diperas penyidik dengan dimintai uang Rp 100 juta saat melaporkan kasus sengketa tanah.
Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan sempat dimintai lahan seluar Rp 1.000 meter oleh penyidik dari Polda Metro Jaya tersebut.
"Dia berucap minta Rp 100 juta dan hadiah tanah 1.000 meter. Tidak cukup sampai disitu, oknum penyidik itu juga menghina keluarga saya, katanya tidak berpendidikan," ceritanya.
Adapun kasus sengketa tanah yang dilapokran Bripka Madih yakni terkait dugaan penyerobotan tanah oleh perusahaan pengembangan perumahan dan makelar tanah.
Bripka Madih mengungkapkan tanah berdokumen girik nomor C815 seluas 2.954 meter persegi diserobot oleh sebuah perusahaan pengembang perumahan.
Baca juga: Psikolog Forensik: Mengapa Eliezer & Madih Tiba-tiba Muncul Meniup Peluit Senyaring-nyaringnya?
Sementara tanah berdokumen girik C.191 seluas 3.600 meter persegi diduga diserobot makelar tanah.
"Penyerobotan tanah ini terjadi sebelum saya jadi anggota polisi. Tapi ternyata makin menjadi setelah saya masuk satuan bhayangkara dan ditugaskan di Kalimantan Barat," kata dia.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Serambinews.com/Faisal Zamzami)
Artikel lain terkait Polisi Diperas Polisi