500 Ton MinyaKita Ditemukan Menumpuk di Gudang Kawasan KBN Marunda, Cilincing
pT BKP sebagai produsen dominan minyak goreng subsidi mengaku tak kunjung mendistribusikan 500 ton MinyaKita tersebut karena belum menerima DMO
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
“Ada indikasi yang menahan barang, bukan penimbunan, kita sudah tahu lokasinya, nanti kita ke lokasi," kata Dwi di kantor Polda Jateng yang dikutip dari TribunMuria, Selasa (7/2/2023).
Selain itu, permintaan masyarakat terhadap Minyakita juga meningkat.
Namun tidak diimbangi dengan ketersediaan stok.
Baca juga: Update Harga Minyak Goreng di Alfamart dan Indomaret di Tengah Mahal dan Langkanya Minyakita
Minyakita Mahal
Sebelumnya, harga minyak goreng murah MinyaKita melambung tinggi di sejumlah daerah.
Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, harga MinyaKita di tingkat pengecer tiba-tiba naik menjadi Rp 16.500 hingga Rp 17.000 ribu per liter.
Padahal, pemerintah sudah menetapkan harga MinyaKita Rp 14. 000 per liter.
Bahkan di sejumlah pasar di Kabupaten Sukabumi, Minyakita terlihat sudah tidak banyak beredar.
Dikatakan Kepala Disdagin Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar Hali minyak goreng subsidi ini langka.
"Memang langka sih sama rada susah sekarang, kita kan ada Bapokting tiap hari, jadi data-data tiap hari itu ada di pasar," kata Aam, Senin (6/2/2023).
Baca juga: Harga MinyaKita Mendadak Mahal, Mendag Zulhas Targetkan Stabil Dua Minggu Lagi
Jika ada, harga satu liter MinyaKita dijual dengan harga Rp 17 ribu.
"Memang lagi langka, harganya agak tinggi lagi, sekitar Rp 17 ribu."
"Awalnya harga di bawah, kan itu subsidi nampaknya gak berlaku lagi."
"Kalau stok saya kurang hapal, kan itu langsung ke pasar, dalam seminggu ini langka," jelas Aam.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Choirul Arifin)(TribunMuria/Iwan Arifianto)(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.