FAPSI Dukung Polri Benahi Pengamanan Olahraga agar Tragedi Kanjuruhan Tak Terulang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan mengirimkan personelnya ke luar negeri untuk belajar manajemen pengamanan stadion
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan mengirimkan personelnya ke luar negeri untuk belajar manajemen pengamanan stadion untuk kompetisi sepak bola.
Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) mendukung dan mengapresiasi rencana Kapolri tersebut.
"Sebagai salah satu stakeholder sepak bola, kami mengapresiasi niat Kapolri untuk berbenah, terutama dalam mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang," ucap Koordinator Nasional (Koornas) FAPSI, Amsori Bahruddin Sah, di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Menurutnya, kasus Kanjuruhan mesti menjadi pelajaran berharga bagi para pihak agar lebih bertanggung jawab. Ia mengungkapkan, tragedi Kanjuruhan merupakan salah satu insiden memilukan di dunia sepak bola pada abad modern.
"Tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa, termasuk di dunia olahraga. Semua stakeholder harus profesional dan bertindak sesuai batasannya. Jangan ada lagi yang tindakan-tindakan provokatif dan arogansi sehingga insiden serupa tragedi Kanjuruhan terulang," tuturnya.
Menurut Amsori, Polri menunjukkan keseriusannya untuk berbenah dan mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan. Diantaranya dengan merevisi Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Olahraga.
"Direvisinya Perpol 10/2022, yang diterbitkan pascatragedi Kanjuruhan, adalah bentuk kesigapan Polri dalam memperbaiki cara kerjanya dalam pengamanan olahraga," ujarnya.
Lebih jauh, Amsori menerangkan, FAPSI siap dilibatkan Polri dalam pembenahan ekosistem sepak bola di Indonesia untuk mendorong revolusi persepakbolaan di Tanah Air.
"FAPSI sejak beberapa pekan lalu hingga beberapa bulan ke depan masih intensif melakukan FGD di beberapa kota untuk menjaring partisipasi para akademisi dalam tata kelola persepakbolaan, seperti infrastruktur dan mitigasi konflik, agar sepak bola Indonesia bisa maju," paparnya.
Baca juga: Cegah Tragedi Kanjuruhan Terulang, Kapolri Gelar Pelatihan Pengamanan, Undang Profesor Asal Inggris
"Setelah kegiatan ini selesai, FAPSI akan menyerahkan hasilnya, termasuk rekomendasi-rekomendasi yang ditelurkan, kepada Polri sebagai bahan pertimbangan dalam pengamanan sepak bola. Ini adalah ikhtiar kita untuk merevolusi sepak bola Tanah Air," pungkasnya.