Pengamat: Empat Tahun Tak Cukup bagi Erick Thohir Tuntaskan Persoalan Sepak Bola Indonesia
Pengamat sepak bola, M Kusnaeni, menilai empat tahun masa jabatan Erick Thohir belum cukup untuk membenahi persoalan sepak bola di Indonesia.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2023-2027.
Erick Thohir dipilih menjadi Ketua Umum PSSI berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Kamis (16/2/2023).
Menteri BUMN itu berjanji akan memperbaiki sepak bola di Tanah Air.
Pengamat sepak bola, M Kusnaeni, menilai empat tahun masa jabatan Erick Thohir belum cukup untuk membenahi persoalan sepak bola di Indonesia.
"Saya secara pribadi bahkan menganggap empat tahun pun tidak akan cukup bagi Pak Erick untuk menuntaskan persoalan sepak bola di Indonesia," kata Kusnaeni, Jumat (17/2/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Menurutnya, persoalan sepak bola bukanlah masalah yang mudah, sehingga tidak bisa diperbaiki secara instan.
"Karena yang disebut Pak Erick, lima program prioritas itu hanya permasalahan kecil dari permasalahan besar sepak bola kita," ucap Kusnaeni.
Adapun lima program prioritas Erick setelah menjadi PSSI di antaranya, melanjutkan Liga 2 dan Liga 3; membenahi kualitas wasit; menggunakan VAR atau asisten wasit virtual pada liga.
Erick juga berjanji untuk membangun training camp untuk Timnas serta ingin mengejar ketertinggalan prestasi sepak bola dari negara lain.
Lebih lanjut, Kusnaeni menyinggung soal dua pekerjaan besar sepak bola Tanah Air yang sudah menunggu Erick.
Diketahui, setelah Erick resmi dipilih menjadi ketua PSSI ini, dua event besar sepak bola di Tanah Air akan segera digelar.
Yakni penyelenggaraan Piala Dunia U-20 dan Piala Asia pada Mei hingga Juni 2023.
Dua event besar tersebut, kata Kusnaeni, nantinya belum bisa menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja Erick Thohir.
Sehingga, Kusnaeni pun mengaku tak gegabah dalam menilai kinerja Erick Thohir dan jajaran baru PSSI.