Punya Peran Besar di Pemilu 2024, KPU: Harus Dengarkan Suara Anak Muda
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz berharap para peserta Pemilu 2024 mendatang dapat menampung aspirasi kaum muda.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz berharap para peserta Pemilu 2024 mendatang dapat menampung aspirasi kaum muda.
Hal ini mengingat, ujar Mellasz, pemilih generasi muda berusia di bawah 39 tahun pada Pemilu 2024 mencapai 60 persen.
"Baik itu partai politik, capres/cawapres, termasuk caleg, DPD, mau tidak mau dalam program yang akan dikampanyekan harus mendengarkan suara-suara anak muda," kata Mellaz diskusi di Kantor KPU RI, Jakarta Jumat (17/2/2023).
Mellaz menyebut pemilih muda memiliki genetika yang berbeda dengan generasi di atasnya karena ramah memanfaatkan dan menggunakan teknologi informasi.
"Mereka merupakan individu-individu yang hidup saat sumber informasi didapatkan dengan sangat mudah dan cepat," jelasnya
Namun di satu sisi, generasi muda juga memiliki kecenderungan untuk menyaring informasi yang didapatkan, sehingga tidak menelan mentah-mentah dan termakan informasi bohong dengan mudah.
"Meski tetap harus diwaspadai, politik identitas tak lagi memiliki dasar untuk dikhawatirkan bagi anak muda," tuturnya.
"Politisasi identitas, hoaks, itu satu hal, tentu kita harus antisipasi, tapi justru di sini sekarang momentumnya anak muda yang bisa punya kontribusi besar untk memilah dan memfilter berbagai informasi yang berkembang di masyarakat, khususnya terkait urusan kepemiluan," Mellaz menambahkan.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan generasi muda saat ini telah melek dengan banyak isu.
Seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, kesehatan, maupun lingkungan.
Menurutnya, mereka memiliki peran besar terhadap gelaran Pemilu 2024 mendatang.
Dyah juga mendorong generasi muda untuk masuk ke dalam sistem politik dengan memaksimalkan sumber daya di sekitar guna menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Baca juga: Kaum Muda Didorong Jadi Pemilik Perubahan, Bawa Indonesia Menjadi Negara Kuat Tahun 2045
Kendati demikian, jika politik bukanlah hal yang dicita-citakan, generasi muda tetap dapat berkontribusi dengan memilih pemimpin terbaik.
"Yang mempunyai (kualitas) agent of change, visi untuk mengubah bangsa," pungkasnya.