Gelar Rakernas, PKS Tak Undang Presiden Jokowi dan Anggota Koalisi Perubahan
Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruuri menyampaikan bahwa pihaknya tak mengundang pihak manapun dalam rakernas kali ini.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan tak akan mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga NasDem dan Demokrat yang tergabung dalam koalisi perubahan pada Rakernas PKS pada 24 Februari 2023 mendatang.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri menyampaikan bahwa pihaknya tak mengundang pihak manapun dalam rakernas kali ini.
"Gak ada yang diundang dari partai lain. Presiden RI juga tidak," ujar Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (20/2/2023).
Lebih lanjut, Ahmad menambahkan Rakernas PKS diadakan untuk rapat internal demi menyongsong Pemilu 2024.
"Rakernas lebih ke rapat internal PKS menyongsong hajatan pemilu 2024," tukasnya.
Baca juga: NasDem Minta Demokrat dan PKS Putuskan Capres Secara Resmi
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan jadwal deklarasi Koalisi Perubahan bakal maju dari yang ditentukan.
PKS sebelumnya mengungkapkan deklarasi koalisi dan pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) bakal dilakukan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS yang dimulai 24 Februari 2023.
“Ada maju, Insya Allah akan maju. Insya Allah akan maju sebelum tanggal 24, akan dideklarasikan,” ujar Hidayat ditemui di Jakarta Timur, Senin (13/2/2023) malam.
Namun ia enggan menyampaikan kapan momen itu bakal terlaksana.
Hidayat juga tak lagi mengomentari dinamika tim kecil bakal Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
Sementara itu, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengungkapkan, dinamika di tim kecil bakal Koalisi Perubahan masih berlangsung.
Sebagai partai politik (parpol) yang pertama kali mengusung Anies jadi capres, Nasdem tinggal menunggu kesiapan dua parpol calon mitranya.
“Nasdem itu enak banget sekarang itu leluasa. Mau nanti juga boleh, mau besok juga oke. Jadi kalau orang sudah mengawali itu harus netral kita. You maunya apa, oke,” ujar dia.