Dirumorkan Bakal Gabung PPP, Kepala BNPT: Saya Belum Purnawirawan
Komjen Pol Boy Rafli Amar menanggapi rumor dirinya bakal bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan respon rumor dirinya bakal bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Komisaris Jenderal Polisi itu menegaskan bahwa dirinya masih berstatus anggota Polri aktif sehingga tidak bisa mengomentari terkait rumor tersebut.
"Saya belum purna. Saya posisinya masih belum berpolitik praktis. Belum purnawirawan," katanya setelah ditemui selesai Rakernas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ke-10 bertajuk Bersama Memperkuat Persatuan dan Kesatuan untuk Indonesia dan Harmoni, Jakarta, Senin (20/2/2023) malam.
Adapun sebelumnya diwartakan Kompas.id Partai Persatuan Pembangunan atau PPP terus berikhtiar menambah kekuatan untuk menghadapi Pemilihan Umum 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengungkapkan akan ada jenderal bintang tiga Polri yang akan bergabung dengan partainya dalam waktu dekat.
Baca juga: Respons Erick Thohir Disebut Cawapres oleh Jokowi Saat HUT PPP: Yang Disebut Banyak
Sosok jenderal polisi tersebut akan langsung bergabung dengan PPP seusai pensiun pada Maret 2023. Namun, ia enggan mengungkapkan namanya.
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PPP Yunus Razak menyebutkan, seorang jenderal bintang tiga Polri yang digadang-gadang akan bergabung dengan PPP itu adalah Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar yang saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Namun, hal tersebut belum dapat dipastikan karena Boy masih berstatus polisi aktif.
"Kabarnya Pak Boy Rafli Amar, Kepala BNPT, terus digadang-gadang beliau akan bergabung dengan PPP. Tetapi, kepastiannya tentu kembali kepada yang bersangkutan," ujar Yunus.
Yunus menuturkan, secara personal, Boy sangat dekat dengan PPP. Partai berlambang Kabah itu memiliki sejumlah pertimbangan, terutama terkait dengan aspek ideologi dan historis, hingga akhirnya membuka pintu bagi Boy.