Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KGSB: Bimbingan Konseling Bantu Gali Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

Ruth Andriani, mengatakan pihaknya berupaya memfasilitasi tenaga pendidik dan orangtua meningkatkan pemahaman terkait anak berkebutuhan khusus (ABK).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in KGSB: Bimbingan Konseling Bantu Gali Potensi Anak Berkebutuhan Khusus
Shutterstock
Ilustrasi. Founder Rumah Guru BK, Ana Susanti M.Pd. CEP, CHt mengatakan kendala sekolah reguler yang baru menyelenggarakan pendidikan inklusif adalah mengidentifikasi ABK yang terdapat di sekolah mereka. 

Hal ini terjadi karena kurangnya literasi dan kesadaran masyarakat mengenai disabilitas.

Kondisi ini diperburuk dengan perlakuan diskriminasi terhadap ABK dengan tidak menyediakan kesempatan yang layak dan perlakuan adil.

Menurut data statistik yang dipublikasikan Kemenko PMK pada Juni 2022, angka kisaran disabilitas anak usia 5-19 tahun adalah 3,3 persen.

Sedangkan jumlah penduduk pada usia tersebut (2021) adalah 66,6 juta jiwa. Dengan demikian jumlah anak usia 5-19 tahun penyandang disabilitas berkisar 2.197.833 jiwa.

Kemudian, data Kemendikburistek per Agustus 2021 menunjukkan jumlah peserta didik pada jalur Sekolah Luar Biasa (SLB) dan inklusif adalah 269.398 anak.

Dengan data tersebut, presentase anak penyandang disabilitas yang menempuh pendidikan formal baru sejumlah 12.26%.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas