Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zainudin Amali Serahkan Surat Pengunduran Diri sebagai Menpora ke Mensesneg, Senin Bertemu Jokowi

Zainudin Amali resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) ke Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Zainudin Amali Serahkan Surat Pengunduran Diri sebagai Menpora ke Mensesneg, Senin Bertemu Jokowi
kolase
Presiden Jokowi (kiri), Menpora Zainudin Amali (kanan) - Zainudin Amali resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) ke Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Zainudin Amali resmi memberikan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Pemudan dan Olahraga (Menpora) kepada Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Praktikno.

Diketahui, Zainudin mengantarkan surat pengunduran dirinya tersebut pada Kamis (9/3/2023).

Kemudian, surat tersebut nantinya diserahkan Mensesneg kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pagi ini saya baru saja ketemu dengan pak Mensesneg. Saya menyampaikan surat permohonan apa namanya pengunduran diri saya dari posisi sebagai Menpora, dan tentu ini masih berupa surat, memang saya harus bertemu bapak Presiden,” kata Amali.

Zainudin dijadwalkan bertemu dengan Presiden Jokowi pada Senin (13/3/2023) mendatang karena, kata Zainudin presiden sedang melakukan kunjungan kerja luar kota.

“Beliau (Mensesneg) sudah terima surat saya dan beliau akan sampaikan ke bapak Presiden, kemudian insyaallah saya dijadwalkan akan bertemu bapak Presiden pada hari Senin,” katanya.

Untuk diketahui, Zainudin Amali resmi terpilih menjadi Waketum PSSI melalui Kongres Luar Biasa (KLB) pada Kamis (16/2/2023) lalu.

Baca juga: Piala Dunia U-20: Menpora Zainudin Amali Minta Pemda Segera Perbaiki Venue Piala Dunia U-20

BERITA TERKAIT

Sebelumnya Sudah Minta Izin Presiden Jokowi

Zainudin mengungkapkan bahwa dirinya sudah meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk mengundurkan diri.

"Bapak Presiden sudah menyampaikan saya matur (bilang) ke beliau," ujar Zainudin Amali di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (22/2/2023) lalu.

Zainudin mengatakan bahwa ia mengundurkan diri karena ingin fokus sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Paripurna Kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (2/3/2023). Zainudin Amali resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) ke Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Paripurna Kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (2/3/2023). Zainudin Amali resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) ke Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. (YouTube Sekretariat Presiden)

"Kemarin pak presiden sudah menyampaikan, kenapa saya, karena saya menteri olahraga."

"Saya akan konsentrasi ke satu cabor (cabang olahraga) tentu tidak adil buat saya sebagai menteri olahraga yang mengurusi banyak cabor. Kemudian akan fokus dan konsentrasi ke olahraga," jelas Zainudin Amali.

Tiga Sosok yang Berpeluang Gantikan Zainudin Amali

Pengamat politik Herry Mendrofa mengungkapkan tiga sosok yang berpeluang gantikan Zainudin Amali di kursi Menpora.

Herry Mendrofa memprediksi tiga nama yang berpeluang akan gantikan Zainudin Amali di Mepora.

Herry menilai bahwa Menpora selanjutnya akan diisi dari kader Golkar sebab jabatan tersebut merupakan jatah Golkar.

"Secara etika politik pengganti Menpora Zainudin Amali pasti dari Golkar, tentang siapa figurnya dilihat dari kapabilitas, pengalaman, dan loyalitas di internal parpol," kata Herry, Selasa (21/2/2023).

3 Sosok pengganti yang berpeluang gantikan Zainudin Amali
Dari kiri ke kanan: Nurdin Halid, Erwin Aksa, dan Ace Hasan Syadzily.

Tiga nama yang dimaksud Herry tersebut di antaranya adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid.

Kemudian Wakil Ketua Umum Golkar Bidang Penggalangan Strategis di DPP Partai Golkar, Erwin Aksa.

Selanjutnya adalah Anggota DPR RI dari Golkar, Ace Hasan Syadzily.

Perbandingan Gaji Menteri dan Waketum PSSI

Berikut perbandingan gaji jika menjadi Menteri dan Waketum PSSI:

Gaji dan Tunjangan Menteri

Tunjangan dan gaji menteri di Indonesia (gaji menteri Indonesia) diketahui sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 75 Tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Anggota Lembaga Tinggi Negara serta Uang Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara.

Selain itu, tunjangan menteri juga diatur dalam regulasi Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2001.

Merujuk pada aturan tersebut, gaji seorang menteri ditetapkan sebesar Rp5.040.000 per bulan.

Sementara untuk tunjangannya, yakni sebesar Rp13.608.000 per bulan.

Baca juga: Soal Nasib Zainudin Amali di Kabinet, Ini Kata Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto

Aturan soal tunjangan untuk menteri ini sudah diatur dalam Pasal 2e Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 2001 tentang Tunjangan Jabatan Bagi Pejabat Negara Tertentu.

Kemudian, jika ditotal antara keduanya, gaji dan tunjangan menteri negara dalam sebulan adalah sebesar Rp 18.648.000.

Untuk diketahui, selain gaji dan tunjangan pokok, menteri juga mendapatkan tunjangan operasional.

Namun, tunjangan operasional tersebut hanya bisa digunakan untuk membiayai kegiatan menteri dan bukan untuk kepentingan pribadi.

Gaji Waketum PSSI

Ketua Umum dan Waketum PSSI termasuk dalam Exco PSSI.

Namun, ternyata Ketum dan Waketum PSSI tidak mendapatkan gaji.

Hal tersebut beberapa kali disampaikan oleh sejumlah mantan Ketua Umum PSSI dan Ketua Umum yang masih aktif, yakni Mochammad Iriawan.

Iriawan mengatakan bahwa jajaran Exco PSSI tidak menerima gaji.

Mereka yang digaji secara rutin hanya jajaran pengurus di kesekertariatan, seperti sekretaris jenderal, direktur, manajer, dan staf lainnya.

Para Exco PSSI pun mengklaim mereka harus mengeluarkan dana pribadi untuk kebutuhan operasional federasi.

Seperti halnya Ketua Umum PSSI 2015-2019, La Nyalla Mattalitti yang mengaku mengeluarkan dana pribadi untuk renovasi gedung.

Pengamat sepak bola, Akmal Marhali mengatakan bahwa sepak bola merupakan olahraga paling populer di Indonesia.

Baca juga: Tidak Berat Lepas Jabatan Menpora, Zainudin Amali Jelaskan Alasan Pengunduran Dirinya

Karena itu, tak heran banyak pejabat pemerintahan yang rela mendaftar jadi pengurus PSSI.

"Sepak bola ini olahraga paling populer di Indonesia, artinya mendapat perhatian mayoritas masyarakat. Kalau bicara mayoritas, maka secara tidak langsung siapa pun Ketum PSSI akan populer," kata Akmal, Kamis (19/1/2023).

Menurut Akmal, popularitas tersebut yang dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk mendongkrak elektabilitas atau popularitas mereka di mata publik.

Akmal bahkan mengklaim, Ketum PSSI bisa lebih menarik perhatian publik dibandingkan dengan Presiden karena selalu ada pertandingan sepak bola setiap pekan.

"Inilah yang membuat sepak bola kita selalu menjadi kendaraan politik buat orang-orang yang ingin menaikkan elektabilitas dalam kaitannya dengan kontestasi politik, baik piplres, pilgub atau pemilihan kepala daerah lainnya," jelas dia.

(Tribunnews.com/Rifqah/Fahdi Fahlevi/Tuafik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas