Studi SMRC Soal Polarisasi Ideologi Ekonomi: Masyarakat Ingin Negara Lebih Banyak Berperan
Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan pada masyarakat di negara-negara seperti Amerika Serikat atau Eropa Barat terjadi perdebatan antara dua kelompo
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
"Oleh karena itu kalau dilihat dari sisi ini, walaupun cenderung kiri dan menginginkan intervensi negara, tapi posisi ini moderat," sambung dia.
Pada masyarakat yang normal, lanjut Saiful, ada kekuatan moderat yang bisa menjembatani perbedaan atau keragaman.
Baca juga: PAN Kritik Keras SMRC Usai Diprediksi Tak Lolos ke Senayan: Hasil Surveinya Selalu Tidak Terbukti
Kekuatan moderat tersebut yang bisa menyatukan masyarakat atau negara.
Apabila tidak bisa disatukan, maka terjadi polarisasi atau anarki di mana ada banyak kutub yang tidak memiliki titik temu.
Dalam kondisi tersebut, kata dia, negara demikian bisa terancam bubar.
"Namun dalam kenyataan masyarakat kita sekarang setidak-tidaknua, kita melihat dari sisi ideologi, tanpa intervensi, tanpa persaingan politik, masyarakat normal, walaupun cenderung ke kiri. Cenderung pada perlunya intervensi negara untuk kesejahteraan," kata Saiful.