Apa Beda Kasus Pembunuhan Berantai Mbah Slamet di Banjarnegara dan Kasus Wowon cs? Ini Kata Pakar
Pengamat menilai kasus pembunuhan berantai Mbah Slamet dengan kasus Wowon cs tidak memiliki perbedaan. Mereka sama-sama seorang residivis.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS

Pada saat itu, korban menitipkan sejumlah uang yang akan digandakan sebesar Rp 70 juta.
Kemudian, pada tanggal 20 Marat 2023, korban berangkat sendiri ke rumah Slamet di Banjarnegara mengendarai mobil untuk menagih uang hasil penggandaan yang dijanjikan yakni Rp 5 miliar.
Namun tiga hari berselang, korban menghubungi anaknya S untuk memberitahukan keberadannya melalui pesan WhatsApp.
"Takut ayah mati, ini share lok (rumah T alias) Pak Slamet. Ini rumah Pak Slamet buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek."
"Misal ayah nggak ada kabar sampai Hari Minggu, langsung saja datang ke lokasi itu bersama aparat, G tau kok rumahnya (Pak Slamet)" isi pesan PO pada S.
Usai pesan tersebut dikirimkan, korban pun benar-benar tidak bisa dihubungi.
Korban Ada 11 Orang

Korban Mbah Slamet ini nyatanya tidak hanya PO tetapi ada 10 orang lainnya.
Pada Senin (3/4/2023), polisi berhasil menemukan 10 mayat tambahan yang menjadi korban kekejian Mbah Slamet.
Para korban tersebut dikubur di jalan menuju hutan Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.
Bahkan 10 mayat tersebut diketahui hanya tersisa tulang belulangnya saja.
Sementara PO diduga baru saja dikubur di kawasan yang sama dan masih mengenakan kaos lengan panjang warna hitam dan celana panjang hijau.
Serta sebuah tas yang didalamnya berisi KTP atas nama PO.
Hasil autopsi pun menunjukan bahwa jenazah yang ditemukan tersebut memang PO.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.