Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Dugaan Tindak Korupsi Bupati Meranti Muhammad Adil, Suap Auditor BPK Hingga Terima Fee Jasa Umrah

Bupati Meranti Muhammad Adil ditangkap KPK, diduga terlibat suap auditor BPK, terima fee pengadaan jasa umrah, dan terima fee proyek di SKPD.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in 3 Dugaan Tindak Korupsi Bupati Meranti Muhammad Adil, Suap Auditor BPK Hingga Terima Fee Jasa Umrah
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Bupati Meranti Muhammad Adil tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (7/4/2023). Bupati Meranti Muhammad Adil ditangkap KPK, diduga terlibat suap auditor BPK, terima fee pengadaan jasa umrah, dan terima fee proyek di SKPD. 

Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti H Asmar memastikan roda pemerintah di Kabupaten Meranti tetap berjalan setelah Bupati dan jajaran SKPD terjaring OTT KPK.

Dia menyampaikan bahwa sudah berkoordinasi dengan Gubernur Riau, dimana seluruh tanggungjawab dan kebijakan pemda Kepulauan Meranti saat ini diserahkan kepadanya sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati.

"Jadi roda pemerintahan itu tetap jalan. Pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan," ungkap Asmar selepas melakukan pertemuan dengan seluruh kepala Orgasniasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemda Kepulauan Meranti, Jumat (7/4/2023) di kediaman Rumah Dinas Wakil Bupati Kepulauan Meranti.

Dirinya mengatakan masih menunggu SK dari Mendagri untuk penetapan dirinya sebagai PLH.

"SK dari mendagri usulan dari Provinsi," jelasnya.

Terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang terjadi, Asmar menegaskan menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Masalah yang tadi malam,itu kita serahkan ke penegak hukum yang bersangkutan KPK," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Terkait penyegelan sejumlah kantor oleh KPK, Asmar menegaskan tidak akan mengganggu proses penyelidikan yang dilakukan.

"Itu tidak bisa kita gangguan, kita tunggu perintah KPK," tuturnya.

Asmar menegaskan bahwa roda pemerintahan di Kepulauan Meranti akan terus berjalan dan dimaksimalkan.

"Pekerjaan kota tetap jalan, pelayanan ke masyarakat kita primakan yang utama," jelasnya.

Terkait informasi sejumlah pejabat dan ASN oleh tim KPK, Asmar mengatakan tetap menunggu keterangan resmi dari KPK.

Asmar mengaku tidak mengetahui siapa-siapa saja pejabat yang dibawa oleh KPK.

"Kita kalau bahasa politik kurang 86, masalah terlibat atau tidak saya tidak tahu," tuturnya.

Dirinya mengatakan apabila memang ada kepala OPD maupun pejabat yang dibawa KPK, pihaknya akan segera mencarikan pengganti untuk mengisi.

"Secepatnya akan kita isi, kita akan koordinasi dulu dengan BKPSDM dan Sekda. Jadi ini cepat berjalan dan tidak terlambat," katanya.

Terlepas dari itu Asmar mengaku sedih dengan apa yang menimpa Bupati Adil.

"Sedihlah, namanya kita manusia. Jadi tadi saya juga sudah kasi tahu dengan OPD mari kita doa semuanya, supaya mereka yang tertangkap KPK diberi kesabaran dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran, tawakal," pungkasnya. (Tribunnews.com/ Ibriza/ Rahmat/ Tribunpekanbaru.com/ Teddy Tarigan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas