Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hukum Melaksanakan Puasa Syawal 6 Hari setelah Ramadhan, Ini Tata Cara dan Niatnya

Inilah hukum melaksanakan puasa Syawal 6 hari setelah Ramadhan, beserta tata cara mengerjakan dan bacaan niat pada malam dan siang hari.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Hukum Melaksanakan Puasa Syawal 6 Hari setelah Ramadhan, Ini Tata Cara dan Niatnya
NIV Bible
Ilustrasi puasa syawal 6 hari - Inilah hukum melaksanakan puasa Syawal 6 hari setelah Ramadhan, beserta tata cara mengerjakan dan bacaan niat pada malam dan siang hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah hukum melaksanakan puasa Syawal 6 hari setelah Ramadhan 1444 H.

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dijalankan selama 6 hari setelah puasa Ramadhan 30 hari.

Dalam pelaksanaannya, tentu ada dasar hukum untuk menjalankan puasa Syawal 6 hari tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (HR Muslim).

Baca juga: Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari, Lengkap dengan Bacaan Niatnya

Berikut hukum melaksanakan puasa Syawal 6 hari setelah Ramadhan, mengutip dari Kemenag RI.

Berita Rekomendasi

Hukum Melaksanakan Puasa Syawal 6 Hari

Puasa enam hari bulan Syawal selepas mengerjakan puasa wajib bulan Ramadhan adalah amalan sunnat yang dianjurkan bukan wajib.

Sebagai seorang Muslim dianjurkan mengerjakan puasa 6 hari di bulan Syawal.

Sebab, dalam pelaksanaannya akan banyak ditemui keutamaan dan pahala yang besar bagi puasa ini.

Di antaranya, barangsiapa yang mengerjakannya niscaya dituliskan baginya puasa satu tahun penuh.

Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih dari Abu Ayyub Radhiyallahu `Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu `Alaihi Wassalam bersabda:

"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh." (H.R Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa`i dan Ibnu Majah)

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas