Aktivis Muda Ansor Ingatkan Gus Yaqut Fokus Kerja dan Tak Sibuk Bermanuver Politik
Gus Yaqut yang menjodoh-jodohkan sosok capres-cawapres disoroti oleh aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus anggota GP Ansor Nailil Ghufron.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang menjodoh-jodohkan sosok capres-cawapres disoroti oleh aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus anggota GP Ansor Nailil Ghufron Khanif.
Ghufron meminta Gus Yaqut fokus pada tupoksi kerjanya di Kementerian Agama ketimbang terlibat dalam konstelasi politik nasional.
"Kami sarankan Gus Menteri fokus saja pada pekerjaan di Kementerian Agama yang masih menumpuk, fokus kerja kerja kerja sebagaimana slogan pak Jokowi selaku pemimpin tertinggi," kata Ghufron kepada wartawan, Sabtu (29/4/2023).
Sebab menurutnya jika para menteri sibuk mengurusi urusan politik, maka dikhawatirkan pekerjaan rumah mereka terganggu sehingga merugikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku pimpinan tertinggi.
"Tidak usah lah ikut ikut sibuk mencocok-cocokkan capres-cawapres, itu sudah ada ranahnya sendiri, para pimpinan partai politik. Kalau menteri semua sibuk main politik nanti tugasnya keteteran. Kasihan presiden," ungkapnya.
Baca juga: Menag Yaqut Dorong Airlangga-Prabowo Jadi Duet di Pilpres 2024
Lebih lanjut Ghufron juga mengimbau agar segera digelar Kongres mengingat masa bakti Gus Yaqut di kepemimpinan GP Ansor sudah selesai sejak lama.
Ia menyebut banyak kader muda NU yang potensial meneruskan tampuk kepemimpinan Ansor namun tertunda karena Kongres tak kunjung digelar. Ia pun berharap Kongres dapat segera terlaksana agar adanya penyegaran organisasi.
"Banyak sekali kader Ansor, kader muda NU yang potensial meneruskan tampuk kepemimpinan dan nakhoda ansor jangan sampai potensi tersebut terlewat karena terlalu molor ini Gus Yaqut sudah expired kepengurusannya sudah hampir 10 tahun dan enggan melaksanakan Kongres," kata Ghufron.
"Nama-nama potensial seperti Addin Jauharudin, atau Aminudin Ma'ruf itu berpotensi. Kita ingin ada penyegaran organisasi, perubahan organisasi yang lebih muda dan progresif. Bukan jalan di tempat seperti sekarang," pungkasnya.
Baca juga: Dijagokan GMPI Dampingi Ganjar, Gus Yaqut Pilih Fokus sebagai Menag
Diberitakan sebelumnya, Gus Yaqut mengunggah foto Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang tengah bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di akun Instagram pribadinya @gusyaqut.
Dalam keterangan pada unggahan tersebut, Gus Yaqut mendorong Airlangga-Prabowo berduet di Pilpres 2024 mendatang. Ia memandang duet Airlangga-Prabowo di Pilpres 2024 akan baik bagi demokrasi Indonesia.
"Jika beliau berdua berpasangan pada Pilpres 2024 nanti, saya kok merasa kontestasi akan sangat kompetitif. Dan ini akan sangat baik untuk demokrasi dan menjanjikan bagi Indonesia yang raya ini," ucap Gus Yaqut.
"Politik memang dinamis. Kadang apa yang sedari awal diskenariokan, berbeda di ujung," kata dia.