Pelaku Bawa 4 Surat saat Tembak Kantor MUI Pusat, Ada yang Ditulis Tahun 2014
Berikut empat surat yang dibawa pelaku penembakan Kantor MUI Pusat pada Selasa (2/5/2023). Salah satu surat ada yang ditulis pada tahun 2014.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Jadi kalo bapak menolak saya, berarti menolak Nabi yang ingin mempersatukan ummatnya yaitu kita semua. Maka dari itu Bapak Ketua tolong jangan kecewakan Rasul. Bapak kan tahu Rasul sangat sayang kepada Ummmatnya bapak ketua, mengenai pernyataan saya selaku wakil nabi saya sudah 4 kali diproses di Lampung.
Saya tidak dikatakan mengada-ada/merekayasa atau bohong. Lebih jelasnya Bapak cek lagi menurut hukum Agama Qur'an dan Hadist, bapak punya wewenang penuh untuk menyalahkan atau menolak. Bapak ketua seandainya rasul datang kepada saya secara bertamu yaitu menampakkan wujudnya, pasti saya tolak.
Saya tidak sanggup di 2003, saya sadar saya adalah orang yang diutus kalo saya bisa menemui Rasul, pasti saya kembalikan dan seandainya tuhan mengutus wakil nabi bisa lebih dari satu, saya tidak kerja nanti Tuhan mengutus lagi. Sedangkan saya diancam oleh Firman Tuhan yang katanya akan dipoton seorang lidah hamba bilamana menyembunyikan kemampuannya.
Jadi saya tidak punya pilihan selain kerja saya yakni duniapun tidak ada pilihan kalo tidak menerima saya tidak akan terjadi bersatu. Leher saya bisa dipenggal kalo pendapat saya salah.
Jadi tolong pak, jangan sembunyikan kemampuan saya. Ummat sangat membutuhkannya. Bapak Ketua saya mohon perkenankan saya untuk menghadap Bapak. Saya ingin bicara secara lngsung dan mendengar jawaban bapak secara langsung.
Kalo bapak mengindahkan harapan saya, berarti bapak mengindahkan harapan Rasul/Nabi Muhammad SAW. Sekali lagi saya mohon kepada Bapak, jangan kecewakan Rasul. Mari kita persatukan dunia ini supaya Rasul merasa senang melihat ummatnya bersatu, sekian.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Hormat saya
Mustofa
3. Surat Ketiga
SUMPAH YANG KEDUA
Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawah pisau ke kantor Bapak, tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga.
Bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI REPUBLIK INDONESIA. Saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan.
SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH dan RASUL, saya akan cari senjata api saya akan tembak Pengurus Pejabat di Negeri ini terumatam orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan.