Pelaku Bawa 4 Surat saat Tembak Kantor MUI Pusat, Ada yang Ditulis Tahun 2014
Berikut empat surat yang dibawa pelaku penembakan Kantor MUI Pusat pada Selasa (2/5/2023). Salah satu surat ada yang ditulis pada tahun 2014.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
25 Juli 2022
Mustopa NR
Baca juga: Polda Metro Gandeng Ahli Dalami Dugaan Sekte Menyimpang Mustopa Penembak Kantor MUI
4. Surat Keempat
SURAT MENGELUH DAN MEMOHON KEPADA PIMPINAN KAPOLDA METRO JAYA SUPAYA SAYA DIPERTEMUKAN DENGAN KETUA MUI RI
Kepada Yth
Bapak Pimpinan Kapolda Metro Jaya
Di Jakarta Pusat
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Dengan hormat, bapak Kapolda, saya mengirim surat yang kesekian kalinya karena bapak satu-satunya harapan saya supaya saya tidak bekerja melanggar hukum. Kali ini saya setiap satu bulan/2 bulan sekali, saya akan datang ke kantor Bapak yaitu Polda Metro Jaya sambil membawa kopian surat ini yang isinya mengeluh dan memohon kepada Bapak supaya saya dipertemukan kepada Ketua MUI tanpa saya melakukan tindakan melawan hukum.
Bapak Kapolda perminta saya, saya rasa tidak terlalu berlebihan. saya cuma ingin bertemu secara langsung, akan bertanya tentang pendapat apa saja, jawaban Ketua MUI nanti dunia pasti akan terjadi bersatu, makmur, aman karena mendapat ikutan yang mengerti mewujudkan keinginan Tuhan.
Yaitu mempersatukan dunia ini. Wewenagnya MUI yang menentukannya siapa orangnya. Kalau bapak tidak mengindahkan harapan saya, berarti bapak menahan supaya dunia ini tidak terjadi bersatu. Keinginan Tuhan tidak terwujud.
Saya telah bersumpah datan ke kantor Bapak Polda Metro Jaya sebelum saya mendapat senjata. Apabila saya mendapat senjata api, saya akan datang ke kantor MUI, saya akan tepati sumpah saya.
Makannya dari itu pak, saya memohon segala kerendahan hati bapak, saya jangan dibiarkan berbuat yang tidak saya inginkan yaitu menepati sumpah saya yang kedua karena saya ini pak berbuat melanggar hukum, tidak mau khianat dengan sumpah saya juga tidak mau.
Percayalah pak, tindakan bapak mempertemukan saya dengan Ketua MUI tidak akan sia-sia karena dunia tidak akan terjadi bersatu. Keinginan Tuhan tidak akan terwujud tanpa mempertemukan saya dengan Ketua MUI Repbulik Indonesia.
Saya berani tembak ditempat bila pendapat saya ini salah. Kesimpulannya, pak, kalau bapak tidak mengabulkan keinginan saya yaitu mempertemukan saya dengan Ketua MUI berarti bapak khianat, tidak adil karena saya satu rupiahm dua rupiah, saya ikut andil menggaji bapak.
Jadi dikemanakan sumpah bapak yang katanya melindungi, mengayomi, melayani. Intinya pak, kalau saya sampai melakukan sumpah saya yang penyebabnya sangat jelas dikarenakan kebodohan bapak membiarkan orang berbuat salah.
Berarti negara ini mempekerjakan orang bodoh. Sebagai akhr kalimat bagi petugas/pegawai yang menerima surat saya ini, tolong disampaikan dan pastikan dibaca oleh pimpinan Kapolda Metro Jaya.
Sekian. Wassalamu'alaikum Wr.Wb
05 September 2022
Hormat saya
Mustofa Nurdin
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Kantor MUI Ditembak