Politikus PDIP Beberkan Strategi Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024
Pada simulasi elektabilitas tiga nama, Ganjar Pranowo mendapat 38,2%, Prabowo Subianto 31,1%, dan Anies Baswedan 23,6%.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo beberapa waktu belakangan ini moncer elektabilitasnya di beberapa lembaga survei.
Charta Politika misalnya merilis hasil survei terbaru yang dilakukan setelah isu penolakan keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 dan PDI Perjuangan mendeklarasikan Ganjar sebagai calon presiden.
Pada simulasi elektabilitas tiga nama, Ganjar Pranowo mendapat 38,2 persen, Prabowo Subianto 31,1%, dan Anies Baswedan 23,6%.
Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga menyebutkan Ganjar meraih elektabilitas paling tinggi jika pemilihan presiden (pilpres) dilakukan saat ini.
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu mencapai 24,6% dalam simulasi terbuka.
Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menyebut hasil beberapa lembaga survei sebagai tantangan untuk Ganjar.
Ganjar kata Hendrawan harus menjaga tren positif partai pengusung juga relawan.
"Sesuai arahan Ketum, lebih sering menyerap aspirasi akar rumput, menyapa rakyat dengan mata hati, dengan rendah hati, ketulusan, dan kesungguhan," kata Hendrawan, Rabu (17/5/2023).
Megawati beberapa waktu lalu juga meminta Ganjar kompak dengan jaringan struktural partai, rajin mengunjungi tokoh masyarakat, menggalang dukungan relawan dan segenap komponen bangsa.
Menurut Hendrawan, mesin partai akan bekerja semaksimal mungkin untuk memenangkan Ganjar menjadi presiden.
"Prinsipnya gaspol. Semua tegak lurus menjalankan instruksi Ketum. Tiga pilar partai, kader yang duduk di struktur, legislatif, dan eksekutif sudah mulai bergerak melakukan sosialisasi," ujar Hendrawan.
Baca juga: Nasaruddin Umar Mengaku Tahu Namanya Disebut-Sebut Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Sepulang dari Jeddah
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kerja sama politik dalam rangka memenangkan Ganjar Pranowo akan dilakukan.
“Kerja sama politik dalam bingkai memperkuat sistem presidensial akan dilakukan. Semangatnya membangun Indonesia itu tidak bisa sendiri. Maka, akan dilakukan kerja sama dengan partai politik untuk memperkuat keunggulan strategis Ganjar Pranowo,” kata Hasto.(Willy Widianto)