Kadinkes Reihana Tak Hadir, KPK Jemput Bola Cek Aset ke Lampung
Tak masalah Kadinkes Lampung tak hadir pemeriksaan, KPK jemput bola ke Lampung, cek langsung aset milik Kadinkes Reihana.
Penulis: Theresia Felisiani
Reihana terpantau diklarifikasi KPK selama kurang lebih 3 jam.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di Gedung Merah Putih KPK, Reihana sempat terduduk lama di lobi usai diklarifikasi.
Dia nampak menunggu mobil yang menjemputnya.
Begitu ke luar markas komisi antikorupsi, awak media yang sudah menunggunya pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan.
Namun, Reihana memilih irit bicara. Pertanyaan macam apa rasanya menjadi Kadinkes Lampung selama 14 tahun hingga materi klarifikasi LHKPN tak digubrisnya.
"Silakan ditanya ke KPK. Saya mau jalan ya. Tolong ya, saya kasih jalan ya. Sudah-sudah, sudah ya," ucap Reihana seraya terus berjalan menuju mobil yang menjemput dirinya.
Sebagai informasi, pemanggilan untuk klarifikasi terhadap Reihana ini dilakukan setelah sebelumnya tim LHKPN melakukan analisis data awal.
Dari situ, ditemukan ketidaksesuaian profil yang bersangkutan dengan LHKPN yang disampaikan. KPK menyebut ada ketidakcocokan harta dan gaya hidup.
Laporan harta kekayaan Reihana dianggap terlalu sedikit dibandingkan kehidupan mewah yang dipertontonkan. Tidak sejalan dengan hidup mewah yang dipamerkan di media sosial.
Ia pun dipanggil untuk memberikan klarifikasi asal-usul harta kekayaannya dan menjelaskan sumber kemewahan yang kerap dipamerkan di media sosial.
Reihana menuai sorotan di media sosial karena pamer harta kekayaan.
Foto-foto yang diunggah @PartaiSocmed memperlihatkan Kadinkes yang disebut sudah menjabat 14 tahun itu kerap memamerkan pakaian branded dari Hermes hingga LV.
Kemewahan yang dipamerkan itu dinilai tak wajar sebagai seorang kepala dinas bergaji Rp5 jutaan per bulan. Juga tak sejalan dengan laporan harta kekayaan yang nyaris tidak berubah selama lima tahun terakhir.
Pada laporan 13 Mei 2016, Reihana melaporkan LHKPN senilai Rp0.
Setahun kemudian, 2017, LHKPN yang dilaporkan Rp2,5 miliar.
Lalu tahun 2018, 2019, dan 2020, stagnan pada angka Rp2,6 miliar.
Jumlah itu hanya naik sekira Rp100 juta dari LHKPN tahun 2017.
Pada laporan tahun 2021, LHKPN Reihana kembali naik Rp100 juta menjadi Rp2,7 dan hanya bertambah Rp15 juta pada tahun 2022.
Kejanggalan Harta Kadinkes Lampung Reihana: LHKPN Diisi Staf, Punya 6 Rekening Dilaporkan 1 Rekening
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan setidaknya dua kejanggalan usai mengklarifikasi harta kekayaan Kadinkes Lampung, Reihana Wijayanto pada Senin (8/5/2023).
Hal ini disampaikan oleh Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan.
Pahala menyebutkan kejanggalan pertama yang ditemukan yakni Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Reihana tidak diisi sendiri melainkan diisikan oleh stafnya.
Akibatnya, LHKPN Reihana tidak sesuai dengan harta kekayaan yang dimiliki lantaran stafnya tidak mengetahui secara pasti.
Selain itu, temuan ini juga menjawab terkait keanehan harta kekayaan Reihana yang tidak mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir.
"Karena yang kemarin dia ternyata LHKPN-nya dibikin sama stafnya makanya lima tahun jumlahnya enggak berubah dia enggak tahu," ujar Pahala.
Kemudian, kejanggalan kedua yang ditemukan yakni Reihana memiliki enam rekening bank tetapi yang dilaporkan hanya satu rekening pada LHKPN atas nama dirinya.
"Ada enam (rekening bank). Yang dilaporin satu," kata Pahala.
Selain itu, Pahala juga mengungkapkan klarifikasi terhadap harta kekayaan Reihana tidak hanya baru dilakukan kali ini saja.
Hal serupa juga pernah dilakukan pada tahun 2021 lalu.
Pada saat itu, KPK menemukan bahwa Reihana tidak jujur terkait pelaporan kepemilikan rekening bank.
"Begitu ramai saya tanya, ini pernah (diklarifikasi) pas 2021. Lalu hasilnya apa? Enggak ada. Baru kita tahu banknya kok nggak dilaporin yang lima. Sekarang nggak dilaporin lagi," tuturnya.
Pahala mengatakan KPK bakal memanggil Reihana kembali pekan depan lantaran LHKPN yang dianggap tidak sesuai profil.
“Kecil lah, 14 tahun jadi (Kepala) dinas masa hartanya cuma dua miliar rupiah, yang benar-benar (saja),” ujar Pahala dikutip dari Tribun Medan.
Menurut Pahala, seharusnya kekayaan Reihana lebih besar dari LHKPN yang dilaporkan jika ia mengumpulkan penghasilannya.
Sebab, selain menjabat Kadinkes Lampung, Reihana juga menjadi Dewan Pengawas di dua tempat berbeda.
“Dewan Pengawas RSUD sama apa satu lagi lupa,” ujar Pahala.
Seperti diketahui, Reihana telah diklarifikasi harta kekayaannya dalam LHKPN pada Senin (8/5/2023) di Gedung Merah Putih, KPK selama kurang lebih tiga jam.
Sebelum diklarifikasi, ia sempat menunggu di lobi gedung KPK sembari menutupi wajahnya menggunakan majalah saat kamera wartawan menyorot dirinya.
Lalu begitu ke luar dari gedung KPK, Reihana pun langsung dicecar pertanyaan oleh awak media yang telah menunggunya.
Hanya saja, Reihana irit bicara saat berondongan pertanyaan wartawan seperti soal cara menjadi Kadinkes Lampung selama 14 tahun hingga terkait hasil klarifikasi LHKPN tetap tidak digubris.
Harta Kekayaan Reihana
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di elhkpn.kpk.go.id, harta kekayaan Reihana mencapai Rp 2,7 miliar untuk periodik tahun 2022.
Adapun rinciannya adalah empat tanah dan bangunan senilai Rp 1,9 miliar dan tersebar di Kota Bandar Lampung, Pesawaran, dan Lampung Selatan.
Selain itu, dirinya juga memiliki tiga mobil dengan total nilai mencapai Rp 450 juta.
Tak hanya itu, ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 6,7 juta dan kas dan sertara kas sejumlah Rp 300 juta.
Selengkapnya berikut rincian harta kekayaan Reihana
1. Tanah dan Bangunan: Rp 1.958.250.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 498 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG, HASIL SENDIRI Rp 498.000.000
- Tanah Seluas 4881 m2 di KAB / KOTA PESAWARAN, HASIL SENDIRI Rp 1.220.250.000
- Tanah Seluas 400 m2 di KAB / KOTA LAMPUNG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000
- Tanah Seluas 419 m2 di KAB / KOTA LAMPUNG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000
2. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 450.000.000
- MOBIL, NISSAN ELGRAND MINIBUS Tahun 2007, HADIAH Rp 200.000.000
- MOBIL, TOYOTA MINIBUS Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp 150.000.000
- MOBIL, MERCEDES BENZ V230/ MINIBUS Tahun 2002, HASIL SENDIRI Rp 100.000.000
3. Harta Bergerak Lainnya: Rp 6.750.000
4. Surat Berharga: -
5 Kas dan Setara Kas Rp 300.000.000
TOTAL HARTA KEKAYAAN: Rp 2.715.000.000 (tribun network/thf/Tribunnews.com)