Tri Suci Waisak, 3 Peristiwa Penting dalam Hari Raya Waisak bagi Umat Buddha
Tri Suci Waisak, 3 peristiwa penting dalam Hari Raya Waisak bagi umat Buddha. Tri Suci Waisak meliputi kelahiran, penerangan, dan pencapaian Buddha.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Siddharta Gautama mencapai Penerangan Agung pada Purnama Sidhi bulan Waisak pada tahun 588 sebelum Masehi.
Ia kemudian mendapat gelar sebagai Buddha.
Kata Penerangan adalah terjemahan bahasa Indonesia dari Pali atau Bodhi (Sansekerta).
Penerangan menandakan kemahatahuan, pengetahuan tanpa batas, pencapaian tingkat kesadaran tertinggi dan kebebasan dari rintangan yang mendistorsi persepsi.
Dalam kotbah pertama dari kumpulan Majjhima Nikāya, Sang Buddha berkata Beliau telah mencapai kondisi kognitif ini dengan membebaskan dirinya dari semua keinginan.
Buddha tidak lagi menginginkan apapun atau terikat pada apapun, sehingga bebas untuk melihat dunia sebagaimana adanya.
Dengan kata lain, kita tidak dapat melihat dunia dengan jelas, jika persepsi kita diselimuti oleh keinginan.
3. Pencapaian Parinibbana
Baca juga: Rayakan Festival Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur, Simak 5 Tips ala Tokopedia Berikut
Siddharta Gautama wafat pada usia 80 tahun di Kusinara pada tahun 543 sebelum Masehi.
Kematiannya ini merupakan pencapaian Parinibbana.
Pengikut Siddharta Gautama melakukan sujud sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Buddha.
Parinibbana berkaitan dengan hari-hari terakhir Sang Buddha dan instruksi terakhirnya kepada murid-muridnya.
Dalam Mahāparinibbāna Sutta, disebutkan Buddha bertanya kepada para bhikkhu yang berkumpul, apakah mereka memiliki pertanyaan terakhir tetapi tidak ada jawaban.
Buddha mengatakan, hal ini karena para Bhikkhu tidak memiliki keraguan atau ketidakpastian.