Fasilitas American Space di Masjid Istiqlal Jadi Sarana Warga Berdialog dan Bekerja Sama
American Space menempati ruang yang besar dan fleksibel di dalam perpustakaan masjid dengan koleksi buku dan akses informasi penting dan jurnal
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar turut dalam upacara pengguntingan pita meresmikan pojok Amerika atau American Space di Masjid Istiqlal.
Bermitra dengan Voice of Istiqlal (VoIST), American Space yang baru milik Departemen Luar Negeri AS ini adalah yang pertama yang terletak di dalam sebuah masjid.
“Fasilitas American Space di Istiqlal ini terbuka untuk siapa saja dan menjadi sarana bagi warga Muslim maupun non-Muslim di Indonesia yang tertarik untuk berdialog dan bekerja sama,” ujar Dubes Kim dalam keterangannya, Selasa (6/6/2023).
American Space terbaru ini menambah jumlah fasilitas sejenis di seluruh Indonesia yang saat ini berjumlah 12.
Baca juga: Daftar Pemain Serial American Born Chinese, Ada Ben Wang sebagai Jin Wang
American Space ini menempati ruang yang besar dan fleksibel di dalam perpustakaan masjid dengan koleksi buku dan akses ke sumber informasi penting dan jurnal.
Tempat ini juga dilengkapi dengan komputer, proyektor dan layar yang dapat digunakan masyarakat umum.
Fasilitas ini dapat menampung sekitar 40 pengunjung program tatap muka.
“Ini akan menjadi wadah bagi komunitas lokal berdiskusi masalah global dan nilai-nilai yang dianut bersama antara masyarakat Indonesia dan AS,” tambahnya.
Imam Besar Nasaruddin Umar berharap American Space menjadi pusat peradaban Islam, identitas nasional dan simbol kemajuan masyarakat Indonesia.
“Kami melihat Istiqlal siap untuk menjadi pusat peradaban Islam, identitas nasional dan simbol kemajuan masyarakat Indonesia yang akan mempromosikan dialog lintas agama dan Islam,” ungkapnya.