Contoh Khutbah Idul Adha 2023: Ibadah Kurban dan Spirit Hilangkan Egoisme Demi Kemaslahatan Umat
Simak contoh teks khutbah Idul Adha berjudul Ibadah Kurban dan Spirit Menghilangkan Egoisme Demi Kemaslahatan Umat.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
Mulutnya tidak pernah berhenti mengunyah makanan. Hal ini juga dapat kita temukan dalam potret manusia modern saat ini.
Ketamakan dan kerakusan membuat kita merusak alam. Menggali sebanyak-banyaknya keuntungan material tanpa mempertimbangkan keberlanjutan kehidupan.
Jika bebek hanya menggali permukaan tanah, maka manusia dengan kemajuan rasionalitasnya dapat menggali hingga ke dasar bumi, untuk memenuhi hasrat kerakusannya.
Selanjutnya unggas yang ketiga adalah ayam jantan yang melambangkan hawa nafsu seksual. Tidak dipungkiri pula, sebagai manusia, kita mempunyai hawa nafsu.
Tetapi orang yang tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya, ibarat ayam jantan yang ke sana ke mari melampiaskan hasratnya kepada betina mana pun yang ditemuinya.
Kita bisa saksikan maraknya kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi saat ini adalah karena kita tidak mampu menyembelih sifat kebinatangan ayam jago ini yang ada dalam diri kita.
Jamaah Idul Adharahimakumullah
Sedangkan yang terakhir adalah burung gagak. Burung ini melambangkan kecintaan pada dunia secara berlebihan.
Burung ini melengkapi ketiga burung sebelumnya, menjadi karakter yang dapat mematikan nilai-nilai kemanusiaan. Tatkala seseorang telah cinta berlebih pada dunia, maka ia takut berpisah dengan dunia.
Kehidupannya hanya sebatas mengejar kesuksesan duniawi. Alhasil segala cara dilakukan untuk memperoleh kenikmatan sesaat, meskipun itu merugikan masyarakat, bangsa dan negara.
Semua dilakukan demi kepentingan sendiri. Egoisme yang sudah mendarah daging ini pada akhirnya perlu kita sembelih, jika ingin memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu hadirin, belajar dari teladan Nabi Ibrahim a.s., menyembelih hewan kurban sebenarnya adalah simbol kita memutus mata rantai kepongahan, kerakusan, kecintaan pada dunia dan hawa nafsu yang tak terkontrol.
Kita harus ingat bahwa dunia ini hanyalah kehidupan sementara. Harta yang kita miliki adalah titipan, sehingga harus kita berikan kepada yang berhak menerimanya.
Hal ini sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah Swt. dalam surah Al-Hajj ayat 37 sebagai berikut: