TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Partai Golkar mulai 'goyang' menjelang Pemilu 2024.

Dari pihak internal partai muncul gagasan untuk mengganti Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Adalah Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar yang mengeluarkan desakan itu setelah mengungkapkan keprihatinan posisi Golkar dalam Pilpres 2024.

Sejumlah toko Golkar hadir dan bergabung dalam Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar yang melakukan pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Mereka adalah Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI Lawrence T.P Siburian, Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam dan Mantan Anggota Dewan Pakar Golkar Zainal Bintang.

Adalah Ridwan Hisjam yang paling vokal bersuara mengusulkan Airlangga Hartarto diganti.

Baca juga: Punya Klasifikasi Super Hebat, Dewan Pakar Golkar Minta Luhut Geser Airlangga Jadi Ketua Umum

Dia juga menyebut sosok pengganti Airlangga harus figur yang memiliki klasifikasi super hebat sebab pemilihan umum dan pemilihan presiden bakal berlangsung kurang dari enam bulan lagi.

Ridwan Hisjam mengatakan hanya Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan yang punya klasifikasi super hebat cocok gantikan Airlangga Hartarto.

Lalu siapa sebenarnya, Ridwan Hisjam? Mengapa dia mengusulkan Airlangga diganti dari Ketua Umum Golkar? Berikut ulasannya:

Profil Ridwan Hisjam

Di internal Partai Golkar,  Ridwan Hisjam sosok yang tak asing lagi.

Dia kini menjabat Anggota Dewan Pakar Partai Golkar.

Pada 2019 lalu, dia mencalonkan Ketua Umum DPP Golkar namun gagal.

Saat itu, Ridwan Hisjam menyatakan akan berusaha menjaga dan meningkatkan solidaritas internal agar Partai Golkar meraih kesuksesan di Pemilu 2024 mendatang.

Ridwan Hisjam dikenal sebagai politikus asal Jawa Timur.

Dia adalah pengusaha properti dan kader tulen Partai Golkar.

Lahir di Surabaya pada 26 Mei 1958,  Ridwan Hisjam  enempuh pendidikan di Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Sejak 1995, Ridwan Hisjam menjabat sebagai Komisaris Utama Jatim Ventura.

Selain itu, sejak 1993 Ridwan Hisjam juga telah menjabat sebagai Direktur Utama untuk Grup Equator Property. 

Ridwan Hisjam mulai terjun ke dunia politik saat usianya 40 tahun setelah diajak oleh Akbar Tandjung terjun ke dunia politik praktis secara resmi.

Ridwan Hisjam kemudian menjadi pengurus DPD Golkar Jawa Timur sejak 1999 hingga 2005.

Ridwan Hisjam menjabat sebagai Anggota DPR RI periode 1999-2004.

Kemudian pada 2008, Ridwan Hisjam maju mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Sutjipto.

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur, Sutjipto-Ridwan Hisjam menjadi pasangan dengan total harta terbanyak. 

Ridwan Hisjam menjadi calon terkaya saat itu, dengan kekayaan sebesar Rp. 15.159.985.000. 

Sebelum maju sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Ridwan Hisjam menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur sekaligus komisaris pada beberapa perusahaan. 

Pada periode 2014-2019, Ridwan Hisjam bertugas menjadi Wakil Ketua Komisi X DPR-RI yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, ekonomi kreatif dan pariwisata.

Pada Januari 2016, Ridwan Hisjam dicopot dari posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR-RI. 

Kemudian sejak 2015, Ridwan Hisjam menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan Dasar DPP Partai Golkar. 

Karier Non Politik

Ketua DPD REI Jatim Tahun: 1996 - 1999

Ketua Umum HIPMI Jatim 1992 - 1995

Komisaris Utama PT Sarana Jatim Ventura

Komisaris Utama PT Sinar Jati Mitra

Komisaris Utama PT Dharmapena Cipta Media

Komisaris Utama Grup Equator

Komisaris Utama PT Adhi Karya Amanda

Karier Politik

Anggota DPR RI Tahun 1997-1999

Anggota DPR RI Tahun 1999-2004

Ketua DPD Golkar Jatim Tahun 2000 - 2004

Ketua DPRD Jatim 2004-2009

Wakil Sekjen DPP Golkar Tahun 2009

Ketua PPK Kosgoro 1957 Tahun 2013 - 2018

Anggota DPR RI Tahun 2014-2019