Al-Zaytun Miliki Kapal 70 Meter Akan Dinamakan 'Panji Gumilang'
Meski Panji Gumilang sedang berperkara, sejumlah tokoh tetap datang memenuhi undangan pengasuh Ponpes Al Zaytun itu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas Pondok Pesantren Al-Zaytun kembali menuai sorotan setelah menghadirkan tokoh lintas agama, pengamat militer, hingga aktivis pro-Israel di acara peringatan 1 Syuro 1445 Hijriah, Rabu (19/7) lalu.
Meski Panji Gumilang sedang berperkara, sejumlah tokoh tetap datang memenuhi undangan pengasuh Ponpes Al Zaytun itu.
Salah satunya yang ikut hadir di acara 1 Syuro di Ponpes Al Zaytun itu adalah akademisi yang juga analis pertahanan, militer, dan hubungan internasional, Dr Connie Rahakundini Bakrie.
Baca juga: Kejaksaan Agung Tunggu Penetapan Tersangka Kasus Al Zaytun
Kepada Tribunnews, Connie menceritakan awal mula mengapa dia bisa hadir dan memberikan pidato dalam Peringatan 1 Syuro 1445 di Masjid Rahmatan Lil 'Alamin Al Zaytun Indramayu pada Rabu (19/7) lalu.
Connie mengatakan sebelum kunjungannya ke Al Zaytun, ia tidak mengenal pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang mengingat ia bukan kalangan dari pesantren.
Kemudian, beberapa waktu sebelumnya ia mendengar bahwa Panji Gumilang ingin menamai nama kapalnya dengan namanya.
Connie mengaku kaget mendengar hal tersebut. Kemudian ia membuat pesan terbuka di aplikasi WhatsApp. Dalam pesan tersebut, kata Connie, ia mengucapkan terima kasih kepada Panji Gumilang dan memintanya tidak menamai kapal miliknya dengan namanya.
Hal tersebut, kata Connie, karena masih banyak nama tokoh yang lebih layak dari dirinya untuk dijadikan nama kapal tersebut.
Masih pada pesan tersebut, Connie mendukung apabila Al Zaytun membuat galangan kapal karena menurutnya membuat kapal adalah keahlian yang harus dimiliki bangsa Indonesia. Dukungan tersebut, kata dia, tidak terlepas dari posisinya saat ini sebagai Penasihat Ahli ANRI Bidang Arsip Kemaritiman.
Berdasarkan sejumlah dokumen yang ia baca, kata Connie, Perusahaan Hindia Timur Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada masanya telah mematikan kemampuan membuat kapal dengan mematikan bisnis galangan kapal di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, kata dia, munculnya kesadaran untuk bikin galangan kapal dari Al Zaytun membuatnya senang karena Panji Gumilang telah memikirkan ekonomi biru dan mendorong terwujudnya poros maritim dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Ribuan Massa Kembali akan Demo di Ponpes Al-Zaytun Hari Ini, Simak Isi Tuntutannya
"Ini latar belakang biar clear dulu, soalnya jadi beritanya aku orang Al Zaytun, nyai-nyai Al Zaytun," kata Connie ketika dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (21/7).
"Terus tiba-tiba ada yang menghubungi ke saya, wartawan senior. Dia bilang dia pernah menulis bukunya Panji Gumilang. Jadi minta izin nomor aku diberikan kepada Sespri (sekretaris pribadi)-nya. Ya sudah berikan saja, karena aku juga mau komplain, kenapa mau pakai nama aku, bikin ramai saja, begitu kan," sambung dia.
Sekretaris pribadi Panji Gumilang, kata Connie, kemudian menghubunginya dan mengatakan sebenarnya telah membuat surat untuk meminta izin menamai nama kapal buatan Al Zaytun dengan namanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.