Soal Rocky Gerung di Acara Buruh, Andi Gani: Itu Bukan Kebebasan Demokrasi Tapi Kebablasan
Dalam video yang beredar di media sosial, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi dengan kata-kata yang tidak pantas.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sekaligus Presiden Konfederasi Buruh ASEAN (ATUC) Andi Gani Nena Wea menyoroti sikap pengamat politik Rocky Gerung yang menyampaikan kata kasar terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itu bukan kebebasan demokrasi tapi kebablasan," kata Andi Gani kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Sebelumnya, Rocky Gerung menjadi trending di media sosial lantaran diduga menghina Presiden Jokowi saat menjadi pembicara dalam sebuah acara Forum Aksi Aliansi Sejuta Buruh di Bekasi, Sabtu (29/7).
Baca juga: KSP Soal Rocky Gerung Hujat Jokowi Viral di Medsos: Kritik Tak Masalah, Tapi Bukan Caci Maki
Dalam video yang beredar di media sosial, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi dengan kata-kata yang tidak pantas.
Pernyataan itu dilontarkan saat Rocky mengomentari Presiden Jokowi yang tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke China.
Andi Gani menilai, sebagai seorang akademisi terpelajar, sangat tidak pantas Rocky Gerung melontarkan makian yang sangat kasar seperti itu.
Andi Gani juga menjelaskan, orasi yang dilakukan oleh Rocky Gerung bukan terjadi di forum KSPSI yang dipimpinnya. Karena, video tersebut terekam dalam acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh di Bekasi.
Ia menegaskan, konfederasi buruh yang dipimpinnya tidak terlibat dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh yang akan melaksanakan aksi pada 10 Agustus mendatang.
Diketahui, berdasarkan verifikasi Kementerian Ketenagakerjaan, KSPSI pimpinan Andi Gani Nena Wea merupakan konfederasi buruh terbesar di Indonesia.
Baca juga: Fakta Viral Ucapan Rocky Gerung Dianggap Hina Jokowi, Disampaikan di Acara Buruh di Kota Bekasi
Terkait rencana aksi, Andi Gani mengaku sudah memiliki agenda aksi buruh tersendiri dengan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
"KSPSI yang saya pimpin juga sudah mempunyai agenda aksi bersama KSPI pimpinan Said Iqbal," jelasnya.