Pakar Komunikolog Nilai Kritik Rocky Gerung ke Jokowi di Luar Adab: Offside dan Keterlaluan
Pakar Komunikolog, Emrus Sihombing menilai kritik yang dilontarkan Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak beradab.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nuryanti
Lebih lanjut, Emrus menilai tidak ada salahnya Rocky Gerung meminta maaf kepada publik dan kepada Presiden Jokowi.
"Apa yang dikatakannya itu sudah offside, keterlaluan dan pesan yang tidak beradab."
“Siapapun berbicara di ruang publik, Rocky Gerung harus hati-hati karena apapun yang disampaikan di ruang publik tidak bisa ditarik kembali karena akan berbekas di peta kognisi sehingga komunikasi harus berhati-hati disampaikan,” pungkasnya.
Tanggapan Jokowi dan Rocky Gerung
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi santai pernyataan pengamat politik Rocky Gerung, yang oleh sejumlah pihak dianggap menghina.
Ia menganggap dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Rocky Gerung hanyalah masalah kecil.
Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan, hanya ingin fokus bekerja.
"Itu hal-hal kecil lah, saya kerja saja," kata Jokowi di Senayan Park, Jakarta pada Rabu (2/8/2023).
Melihat respons Jokowi yang santai dan tidak terlalu menggubris kritiknya, Rocky Gerung mengapresiasinya.
"Pikirannya (Jokowi) benar karena memang tidak ada delik (yang dilakukan saya) di (pernyataan) itu," kata Rocky Gerung dikutip dari Kompas TV.
Malahan Rocky Gerung mengaku bersedia apabila diajak bertemu Jokowi.
"Ngopinya di Klaten oke, beliau kan dekat dari Solo," ujar Rocky Gerung di hadapan para wartawan.
PDIP Buat Laporan
Kendati Jokowi menganggap santai, PDIP sebagai partai pengusung tak tinggal diam soal pernyataan Rocky Gerung.
Tim Hukum PDIP pun melaporkan Rocky Gerung atas dugaan fitnah dan berita bohong terkait pernyataannya tentang Jokowi.
Baca juga: Polemik Ucapan Rocky Gerung, PSI: Untungnya Jokowi Bukan Pemimpin Otoriter