Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masuki Usia Pensiun, 6 Peran yang Bisa Guru Besar Jalankan Agar Terus Berkontribusi ke Masyarakat

Indonesia membutuhkan banyak sumbangan pemikiran, termasuk dari akademisi seperti Guru Besar. Dan usia seharusnya tidak menjadi penghalang.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Masuki Usia Pensiun, 6 Peran yang Bisa Guru Besar Jalankan Agar Terus Berkontribusi ke Masyarakat
istimewa
Ketua Umum PERGUBI (Persatuan Guru Besar Indonesia) Prof. Dr. Ir. Gimbal Doloksaribu, MM, Ketua Bidang Sains dan Teknologi PERGUBI, Prof. Dr. Hoga Saragih, ST, MT dan Board of Advisor for Rectorate LSPR Communications & Business Institute, Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia membutuhkan banyak sumbangan pemikiran, termasuk dari akademisi seperti Guru Besar, dan usia seharusnya tidak menjadi penghalang.

Usia tua, sebuah tahap kehidupan yang sering kali dianggap sebagai masa tenang dan pensiun, sebenarnya tetap memiliki peran penting yang dapat memberikan kontribusi yang berharga terhadap kemajuan ilmu, bangsa, dan negara.

Dalam dinamika masyarakat yang terus berkembang, peran panjangnya pengalaman menjadi semakin penting dan relevan dalam berbagai aspek kehidupan saat ini.

"Salah satu bentuk peran tersebut termanifestasi dalam keberadaan guru besar, individu yang mewakili capaian penting dalam bidangnya dan memiliki potensi untuk memberikan dampak yang besar terhadap masa depan," kata Ketua Umum PERGUBI (Persatuan Guru Besar Indonesia) Prof. Dr. Ir. Gimbal Doloksaribu, MM.

Guru besar, lanjutnya, merupakan puncak dari prestasi akademik, tidak hanya sekadar mencapai pengakuan atas kontribusi ilmiah, tetapi juga menjadi penjaga api penyuluh pengetahuan, etika, logika, kreativitas, dan ketaqwaan.

Keahlian dan pengalaman guru besar yang telah mengalami beragam dinamika ilmiah, turut berperan dalam membentuk landasan pengetahuan yang kokoh dan mendalam pembinaan karakter generasi muda.

Berita Rekomendasi

"Dengan demikian, usia bukanlah batasan, melainkan medan subur untuk menggali lebih dalam, meneliti lebih lanjut, dan merumuskan teori-teori baru yang dapat membuka jalan menuju penemuan berharga," tambah Ketua Bidang Sains dan Teknologi PERGUBI, Prof. Dr. Hoga Saragih, ST, MT.

Prof. Hoga menjelaskan bila peran guru besar tak terbatas pada kelas dan penelitian semata. Pengajaran yang diadakan oleh guru besar menjadi jembatan penghubung antara generasi tua dan generasi muda.

Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki guru besar menjadi inspirasi dan pedoman bagi para mahasiswa yang bersemangat untuk menjalani perjalanan ilmiah mereka sendiri. Dengan mengambil manfaat dari keahlian guru besar, generasi muda dapat mempercepat proses pembelajaran dan menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Board of Advisor for Rectorate LSPR Communications & Business Institute, Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn.

Prof. Rudy menjelaskan bila kontribusi guru besar tidak berhenti pada batas universitas. Melalui kerja sama antar universitas, pengetahuan yang dimiliki guru besar dapat disebarluaskan dengan lebih luas dan efektif.

Kolaborasi antar institusi pendidikan tinggi membawa manfaat besar dalam memajukan ilmu pengetahuan. Penelitian bersama, pertukaran ide, dan pengembangan kurikulum yang terkoordinasi dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan memastikan kesinambungan ilmu pengetahuan.

"Penting untuk diingat bahwa peran guru besar yang penuh pengalaman dalam kemajuan ilmu, bangsa, dan negara bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan. Guru besar sebagai perwujudan dari kontribusi ilmiah dan penuh pengalaman, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan meneruskan tradisi keilmuan," lugas Prof. Rudy.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas