Pengamat: Slogan ‘Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi’ Bukan Basa-basi
slogan ‘mboten ngapusi, mboten korupsi’ bukan sekadar basa-basi, tapi jelas bisa mengedukasi masyarakat agat tidak korupsi.
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program antikorupsi dengan slogan 'mboten ngapusi, mboten korupsi' yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Gubernur Ganjar Pranowo mendapat apresiasi.
Dalam program tersebut Ganjar membangun 29 desa antikorupsi dan memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada 23 sekolah di Jawa Tengah. Kementerian PAN-RB menyematkan predikat A pada sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan untuk Provinsi Jawa Tengah sejak dipimpin Ganjar tahun 2018.
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Tekankan Pentingnya Pendidikan Antikorupsi
Terkait hal tersebut Pengamat Politik Mohammad Riza Widyarsa menyebut Ganjar memiliki visi antikorupsi, terutama diarahkan kepada generasi muda. Ganjar memberikan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah yang ada di Jawa Tengah.
“Karena memang pencegahan ini yang sangat ditonjolkan oleh Pak Ganjar, jadi tidak hanya pemberantasannya, tetapi diutamakan pencegahannya. Bagaimana kita bisa menghilangkan korupsi di Indonesia kalau pencegahan tidak dilakukan,” ujar Riza, Rabu(9/8/2023).
Dia menilai, slogan ‘mboten ngapusi, mboten korupsi’ bukan sekadar basa-basi, tapi jelas bisa mengedukasi masyarakat agat tidak korupsi. Menurut Riza, masyarakat bisa melihat apa yang Ganjar lakukan, terutama dalam pencegahan antikorupsi itu sangat baik.
Baca juga: Dukung KPK, Kaum Muda Kaltim: IKN Harus Jadi Simbol Peradaban Antikorupsi
"Apa yang sudah dilakukan Pak Ganjar Pranowo itu memang sangat baik sekali,” kata Riza. (Willy Widianto)