Fadli Zon: Cawapres Prabowo dari Tokoh Muda
Fadli Zon mengungkapkan kriteria bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Beberapa partai politik (parpol) itu di antaranya Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Fadli Zon juga tak menutup kemungkinan soal sosok cawapres Prabowo ini akan mengejutkan publik.
Karena, dia berpandangan bahwa dalam politik perlu diisi dengan element of surprise atau kejutan.
"Kalau politik tidak ada element of surprise, apalagi terlalu mudah ditabak, tidak asik," jelas Fadli Zon.
Berikut petikan wawancara khusus Fadli Zon bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby
Mahendra Putra terkait Cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024:
Menurut Pak Fadli, apakah benar Pak Prabowo dan Gerindra ingin melibatkan keluarga presiden
terutama Mas Gibran, karena sering dikunjungi Pak Prabowo, mampir ke Solo dan acara di sana, menjadi bagian dari Pak Prabowo. Benar tidak?
Ya kalau yang saya lihat, Pak Prabowo saking deketnya dengan Pak Jokowi tentu membuka jalan apapun,
apalagi Mas Gibran sudah menjadi suatu pejabat publik juga, tapi tentunya semua itu proses politik,
proses politik kita masih panjang keliatannya.
Masih akan mendengarkan ketua umum parpol, apalagi sudah tambahan gabungan, pasti juga
mendengarkan saran-saran senior, apalagi juga dari Presiden dan lain-lain.
Dan itu akan mengerucut kepada satu pengambilan keputusan.
Lihat saja di Indonesia ini last minute, injuritime, biasanya begitu. Kalau kita liat tradisinya ya.
Karena memang harus ada element of surprise, kalau politik tidak ada element of surprise, apalagi
terlalu mudah ditabak, tidak asik.
Buat Pak Fadli, kita nggak bicara orang tapi sosok atau kriteria. Yang cocok mendampingi Prabowo
menjadi Cawapres. Bukan orang, tapi di mata Pak Fadli itu yang kaya apa?
Pasti yang komplementer ya, melengkapi.
Artinya kalau Pak Prabowo latar belakangnya militer, ya tentu cawapres kalau bisa Sipil, kalau Pak Prabowo senior, cawapresnya tentu junior muda, tentu melengkapi dari sisi, karena ini sebuah koalisi dengan persyaratan partai dan lain-lain.