Anies: Penjegalan dalam Politik Normal, Itulah Kompetisi
Anies menyebut penjegalan dalam dunia politik adalah hal yang normal. Bahkan ia menyebut penjegalan adalah wujud kompetisi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan menyebut bahwa penjegalan dalam politik adalah hal yang normal.
Hal ini disampaikannya dalam program bertajuk 'Desak Anies' di Pos Bloc, Jakarta yang ditayangkan di YouTube Kompas TV, Jumat (18/8/2023).
Awalnya, ada seorang warga yang tidak disebut namanya bertanya kepada Anies terkait adanya isu bahwa dirinya dijegal dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Banyak yang bilang Anda dijegal dalam kontestasi ini, apa Pak Anies merasa dijegal? Kalau ya, dijegal dalam bentuk apa?" tanya warga tersebut.
Lantas, Anies heran terkait pertanyaan tersebut lantaran dirinya mengaku tidak pernah menyatakan dijegal dalam Pilpres 2024.
Baca juga: PDIP Koreksi Anies soal Pekik Merdeka dengan Tangan Terbuka Bukan Mengepal
Alhasil, mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru meminta pertanyaan tersebut dilayangkan kepada pihak yang menyebut dirinya dijegal.
"Banyak yang bilang Anda dijegal, terus tanya ke saya, apakah Anda merasa dijegal? Kalau itu saya yang bilang saya merasa dijegal, saya boleh ditanya dong."
"Kalau ini pertanyaan harusnya diberikan yang mengatakan," katanya.
Kendati demikian, Anies tetap menjawab pertanyaan tersebut dan menyatakan bahwa penjegalan dalam dunia politik adalah hal normal.
Dirinya menyebut penjegalan tersebut adalah bentuk dari kompetisi.
"Kalau bagi saya, dalam proses politik, itu normal. Ada yang berusaha untuk memangkas, ada yang berusaha untuk menghentikan, ya itulah sebuah kompetisi," tegasnya.
Anies juga mengatakan jika memang ada upaya penjegalan, maka jangan mengeluh dan disikapi dengan biasa saja.
Lalu, ketika upaya penjegalan disangkutkan kepadanya, Anies juga tidak pernah mengeluh dan berkeluh kesah.
"Jadi kita ya nggak usah cengeng dan berharap jangan ada yang menghentikan, jadi itu biasa saja."
"Jadi saya tidak pernah berkeluh kesah. Saya tidak pernah merasa itu dianggap jegal, justru saya merasa inilah bukti bahwa apa yang kita kerjakan, insyaallah akan mendapat simpati dan kepercayaan dari masyarakat," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024