Fakta-fakta Dosen UIN Surakarta Tewas Tak Wajar, Ini Kronologi hingga Rencana Pemakamannya
Penemuan jasad Wahyu Dian Silviani yang tak lain seorang dosen perempuan di UIN RM Said Surakarta, ia meninggal dalam dalam kondisi tak wajar.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
"(Korban) tinggal sendiri, rumahnya direnovasi, lalu numpang sementara di rumah temannya di samping rumahnya itu (tetangganya)," ungkap Feli dikutip dari TribunJogja.com.
Sepengetahuan Feli, Wahyu diketahui baru menumpang di rumah tetangganya itu selama tiga pekan.
"Biasanya numpang di tempat saya, tapi kemarin adiknya datang dari Surabaya, karena adiknya ke sini jadi tinggal di rumah temannya (tetangganya) yang kosong itu, lalu adiknya pulang ke surabaya, tapi (dia) masih di situ," terang Feli.
Feli mengaku terakhir bertemu dengan korban saat mengikuti upacara bendera HUT ke-78 Kemerdekaan RI kemarin.
"Kalau terakhir kontak-kontakan di Instagram kemarin, bagi-bagi story gitu. Tapi terakhir kontakan sama temen saya jam 10 malam kemarin," tambah Feli.
Selama mengenal Wahyu, Feli tidak pernah tahu riwayat penyakitnya.
Karena selama berteman, Wahyu tidak pernah mengeluh sakit.
Feli juga tak mengetahui apakah Wahyu memiliki masalah dengan orang lain atau tidak.
Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Dosen UIN Surakarta, Diduga Tewas Dibunuh, Ditemukan Luka Sayatan
Sosok Wahyu Dian Silviani
Wahyu Dian Silviani termasuk dosen berprestasi.
Pasalnya, Wahyu berhasil lolos dalam program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke luar negeri.
Pada Jumat (25/8/2023), korban seharusnya melakukan wawancara LPDP karena lolos dengan nilai tes kemampuan Bahasa Inggris tertinggi.
Korban merupakan dosen di Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Kampus Berduka
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.