Pihak Konsorsium Sebut Ada Kejadian Luar Biasa saat Pembangunan Proyek BTS di Papua
Dirut PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera mengungkapkan ada kejadian luar biasa saat pembangunan proyek BTS Kominfo di Papua
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Erik S
"Dari Kapolda mengeluarkan perintah dari seluruh proyek BTS ini harus dihentikan dulu," jawab Makmur.
Baca juga: Hakim Heran PT IBS Ikut Lelang Proyek BTS Tapi Tak Ada Pesaing: Saudara Kayaknya Pura-Pura Bodoh Aja
"Berapa lama," tanya hakim.
"Tidak menyebutkan jangka waktu," kata Makmur.
"Ada suratnya," tanya hakim.
"Ada," kata Makmur.
"Daerah mana?" tanya hakim.
"Puncak Jaya tapi dari Kapoldanya meminta seluruh provinsi Papua harus dihentikan. Karena masalah keamanan," kata Makmur.
Sebagai informasi, berdasarkan siaran resmi Kominfo, dalam proyek BTS tersebut kontrak paket 1 dan 2 dimenangi oleh Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data sebagai konsorsium.
Baca juga: Hakim Heran PT IBS Ikut Lelang Proyek BTS Tapi Tak Ada Pesaing: Saudara Kayaknya Pura-Pura Bodoh Aja
Kontrak paket 1 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 269 titik di Kalimantan dan 439 titik di Nusa Tenggara Timur.
Kemudian kontrak paket 2 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 17 titik di Sumatra, 198 titik di Maluku, dan 512 titik di Sulawesi.
Adapun paket 3 terdiri dari 409 titik di Papua dan 545 titik pembangunan di Papua Barat yang dikerjakan oleh PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT SEI sebagai konsorsium.
Kemudian paket 4 terdiri dari 966 titik di Papua dan paket 5 terdiri dari 845 titik di Papua.
Paket 4 dan 5 dikerjakan oleh PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera dan ZTE Indonesia sebagai konsorsium.