Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pihak Konsorsium Sebut Ada Kejadian Luar Biasa saat Pembangunan Proyek BTS di Papua

Dirut PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera mengungkapkan ada kejadian luar biasa saat pembangunan proyek BTS Kominfo di Papua

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Erik S
zoom-in Pihak Konsorsium Sebut Ada Kejadian Luar Biasa saat Pembangunan Proyek BTS di Papua
Tribunnews/Rahmat Fajar Nugraha
Direktur Utama (Dirut) PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS) Makmur Jauhari mengukapkan ada kejadian luar biasa saat pembangunan proyek BTS Kominfo di Papua. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera (IBS) Makmur Jauhari mengungkapkan ada kejadian luar biasa saat pembangunan proyek BTS Kominfo di Papua.

Adapun hal itu disampaikannya di persidangan Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023) bersaksi untuk terdakwa mantan Menkominfo Jhonny G Plate, Anang Latif dan Yohan Suryanto.

Baca juga: Saksi Kasus BTS Kominfo Ungkap Cara Setor Uang Rp 28,5 Miliar ke Irwan Hermawan dan Windi Purnama

"31 Maret 2022 selesai nggak tuh? (BTS di Papua)," tanya hakim di persidangan kepada Makmur.

"Belum Yang Mulia," jawab Makmur.

"Belum juga selesai," kata hakim sambil tertawa.

"Ada kejadian luar biasa Yang Mulia," kata Makmur.

Berita Rekomendasi

"Apa itu," kata hakim.

"Dari Kapolda Papua itu meminta (Proyek BTS dihentikan) karena ada sekitar delapan orang pekerja tower yang dibunuh," kata Makmur.

Baca juga: Saksi di Sidang Jhonny Plate Ungkap Perubahan Skema Pembayaran Proyek BTS Untungkan Pihak Konsorsium

"Di mana?" tanya hakim.

"Di Papua," jawab Makmur.

"Pekerja bapak yang dibunuh?" tanya hakim.

"Bukan pekerja kami tetapi itu pekerja tower di Palapa Timur Yang Mulia," jawab Makmur.

"Palapa Timur itu proyek lain," kata hakim 

"Dari Kapolda mengeluarkan perintah dari seluruh proyek BTS ini harus dihentikan dulu," jawab Makmur.

Baca juga: Hakim Heran PT IBS Ikut Lelang Proyek BTS Tapi Tak Ada Pesaing: Saudara Kayaknya Pura-Pura Bodoh Aja

"Berapa lama," tanya hakim.

"Tidak menyebutkan jangka waktu," kata Makmur.

"Ada suratnya," tanya hakim.

"Ada," kata Makmur.

"Daerah mana?" tanya hakim.

"Puncak Jaya tapi dari Kapoldanya meminta seluruh provinsi Papua harus dihentikan. Karena masalah keamanan," kata Makmur.

Sebagai informasi, berdasarkan siaran resmi Kominfo, dalam proyek BTS tersebut kontrak paket 1 dan 2 dimenangi oleh Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data sebagai konsorsium.

Baca juga: Hakim Heran PT IBS Ikut Lelang Proyek BTS Tapi Tak Ada Pesaing: Saudara Kayaknya Pura-Pura Bodoh Aja

Kontrak paket 1 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 269 titik di Kalimantan dan 439 titik di Nusa Tenggara Timur.

Kemudian kontrak paket 2 pembangunan BTS Kominfo terdiri dari 17 titik di Sumatra, 198 titik di Maluku, dan 512 titik di Sulawesi.

Adapun paket 3 terdiri dari 409 titik di Papua dan 545 titik pembangunan di Papua Barat yang dikerjakan oleh PT Aplikanusa Lintasarta, Huawei, dan PT SEI sebagai konsorsium.

Kemudian paket 4 terdiri dari 966 titik di Papua dan paket 5 terdiri dari 845 titik di Papua.

Paket 4 dan 5 dikerjakan oleh PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera dan ZTE Indonesia sebagai konsorsium.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas