Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PKB Jawab Kritik Ketua Umum PBNU Gus Yahya

Meski demikian, menurut Luluk, ada perbedaan konteks antara 'pendiri' dan 'deklarator', dalam hal ini terkait kelahiran PKB.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politikus PKB Jawab Kritik Ketua Umum PBNU Gus Yahya
Tribunnews.com/Gita Irawan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya usai dialog bersama Pemred Media Massa Nasional di kantor PBNU Jakarta Pusat pada Rabu (1/2/2023). 

"Ya berarti itu seluruh Indonesia pasti ada tokoh-tokohnya ya, termasuk tidak terkecuali kemudian juga Gus Yahya," ucap Luluk.

Oleh karena itu, Luluk mengungkapkan beberapa pihak merasa perihatin dengan sikap Gus Yahya yang keras terhadap PKB.

"Makanya sebenarnya kan beberapa kali dan beberapa pihak juga kemudian sempat perihatin misalnya ketika Gus Yahya bersikap keras ya terhadap PKB mengingat beliau juga bagian dari sejarah lahirnya PKB. Termasuk ya ayah beliau sendiri termasuk tokoh di balik kelahiran PKB," katanya.

Luluk mengatakan apa yang disampaikan Gus Yahya bukan persoalan utama.

Menurutnya jika seseorang menganggap dirinya merupakan bagian penting dari PKB maka harus membantu dalam memperjuangkan tujuan-tujuan politiknya, termasuk salah satunya mewujudkan kemaslahatan publik.

"Nah, saya kira itu tidak ada soal dari apa yang beliau sampaikan. Tinggal kemudian kalau kita memang menjadi bagian penting dari partai ini, ketika kita punya hajat besar, misi besar untuk bisa memperjuangkan tujuan-tujuan politik kita sehingga kita bisa mewujudkan kemaslahatan publik, ya kita harapkan siapapun yang merasa dan mengaku sebagai kader, lebih-lebih sebagai pendiri PKB ikut menyokong itu," ucap Luluk.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan bahwa dia adalah salah satu pendiri PKB.

Berita Rekomendasi

Bahkan sampai saat ini, Gus Yahya mengaku tidak pernah keluar dari partai tersebut.

Itu disampaikan Gus Yahya ketika menegaskan bahwa pengurus PBNU yang menjadi aktivis partai adalah membawa nama pribadi, bukan lembaga.

"Saya sendiri, misalnya saya ini pendiri PKB termasuk, saya ini salah seorang pendiri PKB bahkan sebelum dibicarakan di PBNU pada waktu itu saya ikut serta memulai pembicaraannya bersama sejumlah kiai," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Dia lalu menceritakan pertemuan pertama kali dalam rangka membentuk PKB sebagau partai baru, bahkan digelar di rumahnya di Rembang, Jawa Tengah.

Gus Yahya masuk ke tim yang bertugas mempersiapkan berbagai macam dokumen pembuatan partai baru.

"Kemudian diserahkan kepada PBNU dan PBNU yang mendirikan partai itu," kata Gus Yahya.

Dia lalu menegaskan, bukan hanya ikut mendirikan PKB, melainkan ia juga merupakan anggota PKB sampai saat ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas