Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gus Yahya: Sekarang Orang Mengaku NU Saja Bisa Jadi Bupati Hingga Cawapres

Bahkan, kata Gus Yahya, banyak pihak yang mengaku sebagai kader NU untuk kepentingan politik.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Gus Yahya: Sekarang Orang Mengaku NU Saja Bisa Jadi Bupati Hingga Cawapres
tangkapan layar youtube PBNU
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. Gus Yahya meminta para warga Nahdliyin untuk ikhlas dalam sebagai kader NU. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta para warga Nahdliyin untuk ikhlas dalam sebagai kader NU.

Dirinya menilai mentalitas ini harus dijaga oleh para warga Nahdliyin.

Baca juga: Rais Aam PBNU Minta Warga Nahdlatul Ulama Menjaga Jarak dengan Semua Partai Politik

"Harapannya itu ya harapan bisa mencapai mardatillah selaku wasilah. Klo kita ikhlas untuk taat pada guru-guru, pada para masyayikh melalui NU ini, ya kita yakin Ini jadi mardatillah. Mentalitas ini harus dikembalikan," ujar Gus Yahya dalam bedah buku "PBNU: Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama" di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Menurut Gus Yahya, mentalitas ini sangat penting, karena banyak di banyak orang yang memanfaatkan nama besar NU.

Bahkan, kata Gus Yahya, banyak pihak yang mengaku sebagai kader NU untuk kepentingan politik.

Baca juga: Cak Imin: Koalisi Perubahan Sejalan dengan Ajaran Nahdlatul Ulama

"Yang saya bilang, sekarang ini orang yang mengaku NU saja bisa jadi anggota DPR, bisa jadi bupati, bisa jadi calon paling enggak wakil presiden hanya dengan mengaku NU gitu. Ini leverage yang luar biasa ini," tutur Gus Yahya.

BERITA TERKAIT

Sehingga, menurut Gus Yahya, tidak boleh orang hanya memanfaatkan NU saja demi kepentingan pribadi. Gus Yahya menilai para warga Nahdliyin harus ikhlas.

"Jangan sampai orang ber-NU ambil untung dari leverage-leverage ini. Jadi harus dikembalikan. Ini soal bagaimana membangun, memelihara dan mengembangkan peradaban ikhlas yang sudah diwariskan kepada kita," pungkas Gus Yahya
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas