Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Imam Masykur oleh Oknum Paspampres Digelar Tertutup di Pomdam Jaya
Rekonstruksi kasus dugaan penculikan, penganiayaan, dan pembunuhan oleh oknum Paspampres terhadap Imam Masykur digelar tertutup di Pomdam Jaya.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Pomdam Jaya, kata Hamim, juga berharap ada korban lain yang melapor.
"Tetapi kita berharap juga sebenarnya kemarin dari Pomdam itu berharap kalau ada memang korban lain yang pernah mengalami hal yang sama dipersilahkan untuk melapor," kata dia.
"Tapi sejauh ini yang melapor di luar yang menjadi korban kemarin hanya satu saja. Jadi yang lain belum ada laporan lagi, kalau ada laporan pasti kita tindak lanjuti," sambung dia.
Hamim mengatakan hasil autopsi korban dugaan penganiayaan oknum Paspampres dan dya oknum TNI AD lainnya, Imam Masykur, telah rampung.
Ia mengatakan hasil autopsi tersebut juga telah diserahkan RSPAD Gatot Soebroto kepada penyidik Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).
Menurut hasil autopsi tersebut, kata Hamim, almarhum Imam tewas karena benturan benda keras di leher bagian belakang yang menyebabkan pendarahan di otak.
"Sudah (diserahkan ke penyidik). Hasil autopsi sudah keluar dan hasil autopsi secara garis besar itu adalah akibat benturan benda keras di leher yang kemudian menyebabkan ada pendarahan di otak," kata Hamim.
Baca juga: 50 Pengacara Asal Aceh di Jakarta Kawal Kasus Imam Masykur hingga Kirim Surat ke Presiden Jokowi
6 Tersangka
Hingga saat ini, total enam orang tersangka yang ditangkap dan ditahan dalam kasus tersebut.
Tiga tersangka dari anggota TNI yakni anggota Paspampres Praka RM, Satuan Direktorat Topografi TNI AD Praka HS dan anggota Kodam Iskandar Muda, Praka J telah ditahan Pomdam Jaya.
Selain itu, tiga warga sipil yakni Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar Praka RM, AM dan H alias Heri sebagai penadah hasil kejahatan juga dijadikan tersangka oleh Polda Metro Jaya.
Untuk informasi, jasad Imam ditemukan di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 18 Agustus 2023 lalu.
Pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh tersebut diduga dibuang setelah diculik dan dianiaya hingga tewas oleh anggota Paspampres berinisial Praka RM.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.