Tingkat Depresi Remaja Tinggi, Guru Harus Miliki Kemampuan Pengenalan Kesehatan Mental
Kesehatan mental atau jiwa menurut undang-undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seseorang individu
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesehatan mental atau jiwa menurut undang-undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Pada usia remaja (15-24 tahun) memiliki persentase depresi sebesar 6,2 persen.
Depresi berat akan mengalami kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri (self harm) hingga bunuh diri.
Sebesar 80-90 persen kasus bunuh diri merupakan akibat dari depresi dan kecemasan.
"Depresi pada remaja bisa diakibatkan oleh beberapa hal seperti tekanan dalam bidang akademik, perundungan (bullying), faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi. Berdasarkan data ini, maka akan mengganggu kemanfaatan bonus demografi Indonesia pada rentang 2020-2030," ujar Ketua Pelaksana Nawindah, S.Kom., M.Kom.
Tim dari Universitas Budi Luhur dan Universitas Mercu Buana, melakukan pelatihan pengenalan kesehatan mental bagi guru-guru PKBM Negeri Bintaro 26 untuk mencegah depresi pada remaja.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari Hibah PKM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi yang dimenangkan oleh tim Universitas Budi Luhur dan Universitas Mercu Buana.
Selain itu, tim ini juga diisi oleh, Dr. Setiawati Intan Savitri, M.Si., sebagai konselor psikologi (Dosen F.Psikologi Universitas Mercu Buana) serta Retno Wulandari, S.Kom., M.Kom.
Berdasarkan keprihatinan ini, maka Tim PKM yang dipimpin oleh Nawindah mengusulkan aplikasi SMART SENYUM (smartsmile.id) yang merupakan aplikasi untuk deteksi dini kesehatan mental remaja berbasis web.
Bahasa program yang digunakan adalah Python dengan Framework Flask, dengan Fitur Hak akses Login, Logout, menu master (user, siswa, konselor , pimpinan dan admin), create diagnosa , jadwal konsultasi dan laporan.
"Kami berharap, aplikasi ini dapat terus dikembangkan dan dapat membantu mencegah kejadian gangguan kesehatan mental pada remaja," ucap Setiawati.
Baca juga: Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental, Berikut Jenis dan Cara Meditasi
Dengan aplikasi tersebut, remaja dibantu oleh konselor dapat mengidentifikasi kondisi kesehatan mentalnya, dan dapat dirujuk mendapat bantuan professional, jika terdapat gejala gangguan kesehatan mental.