Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan BMKG Tentang Cuaca Panas, Diprediksi hingga November, Lakukan Hal Ini untuk Lindungi diri

Mengapa bisa terjadi cuaca panas nan terik? Berikut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Penjelasan BMKG Tentang Cuaca Panas, Diprediksi hingga November, Lakukan Hal Ini untuk Lindungi diri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas di anjungan Transjakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Menurut BMKG, suhu udara akan berkisar 22 hingga 34 derajat celcius di siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen. Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah. Mengapa bisa terjadi cuaca panas nan terik? Berikut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Penjelasan BMKG Tentang Cuaca Panas, Diprediksi hingga November, Lakukan Hal Ini untuk Lindungi diri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jakarta dan sekitarnya merasakan cuaca panas yang sangat terik dan bikin gerah beberapa hari belakangan ini.

Kata 'panas' menjadi trending nomor satu di media sosial X (sebelumnya Twitter).

Baca juga: Viral Traffic Cone Meleyot Diduga akibat Cuaca Panas di Kota Semarang, BMKG Ungkap Fakta Penyebabnya

Cuaca panas ini sangat terasa, tak hanya dirasakan saat beraktivitas di luar ruangan, panas menyengat sangat menguras tenaga dan keringat pun kadang terasa sampai dalam ruangan.

Posisi di atas Khatulistiwa, Awan Minim, Sinar Matahari Masuk Bumi Tanpa Halangan

Mengapa bisa terjadi cuaca panas nan terik? Berikut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG mengungkapkan penyebabnya.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto seperti dikutip dari Kompas.com menjelaskan, kondisi suhu panas atau terik yang terjadi dipengaruhi beberapa faktor.

Berita Rekomendasi

"Pemanasan sinar matahari cukup optimal yang terjadi pada pagi menjelang siang dan siang hari," ungkap Guswanto kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Kamis.

"Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia termasuk di wilayah Jabodetabek," sambungnya.

Ilustrasi matahari tepat di atas kepala
Ilustrasi matahari tepat di atas kepala (Grid.ID)

Guswanto menambahkan, kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari.

Hal itu pada akhirnya membuat radiasi matahari masuk tanpa adanya halangan.

"Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," jelas Guswanto.

Suhu Panas hingga 37 Derajat Celcius Diprediksi Hingga November

Warga Jakarta dan sekitarnya masih harus bersabar untuk menanti musim hujan.

Sebab menurut analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu panas Jakarta berlangsung sampai November mendatang.

Warga beraktivitas di anjungan Transjakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Menurut BMKG, suhu udara akan berkisar 22 hingga 34 derajat celcius di siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen. Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga beraktivitas di anjungan Transjakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Menurut BMKG, suhu udara akan berkisar 22 hingga 34 derajat celcius di siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen. Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas