Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SYL Masih Bebas, Praktisi Hukum Senior: Kredibilitas KPK Terancam 

Praktisi hukum senior Todung Mulya Lubis mengungkap, lambatnya status tersangka disematkan pada Syahrul Yasin Limpo membuat kredibilitas KPK terancam.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in SYL Masih Bebas, Praktisi Hukum Senior: Kredibilitas KPK Terancam 
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan keterangan kepada wartawan di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (5/10/2023). Dalam keterangannya, Syahrul Yasin Limpo mengatakan telah mendatangi Polda Metro Jaya untuk menyampaikan keterangan berkait dugaan pemerasan pada 12 Agustus 2023 dan mengajukan pengunduran diri dari posisinya sebagai Menteri Pertanian. Praktisi hukum senior Todung Mulya Lubis mengungkap, lambatnya status tersangka disematkan pada Syahrul Yasin Limpo membuat kredibilitas KPK terancam.  TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Praktisi hukum senior Todung Mulya Lubis mengungkap, lambatnya status tersangka disematkan pada Syahrul Yasin Limpo membuat kredibilitas KPK terancam. 

Padahal isu status tersangka juga telah disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD. 

Kondisi ini justru membuat kepercayaan publik terhadap KPK semakin menurun. 

"Ini menyangkut trust terhadap KPK, yang kredibilitas semakin lama semakin mendekati angka 0," tutur dia dikutip dari tayangan wawancara Rosi dalam tayangan Kompas TV, Jumat (6/10/2023). 

Praktisi hukum senior Todung Mulya Lubis dalam tayangan Rosi yang dikutip pada youtube Kompas TV, Jumat (6/10/2023).
Praktisi hukum senior Todung Mulya Lubis dalam tayangan Rosi yang dikutip pada youtube Kompas TV, Jumat (6/10/2023). (tangkapan layar Kompas Tv)

Lambatnya penanganan kasus ini ujar Todung Mulya Lubis juga membuktikan bahwa KPK tidak kompak. 

"Jadi status tersangkanya Syahrul Yasin Limpo itu sudah diketahui oleh publik walaupun KPK selalu mengatakan belum menyatakan tapi kan publik tidak sebodoh itu. Jadi menurut saya ini semacam apa ya disinformasi campaign yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengacaukan persepsi publik," tutur Mulya. 

Ia menyayangkan telah terjadi pelemahan di tubuh KPK, yang merugikan upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air. 

Berita Rekomendasi

"Tapi buat saya yang paling penting adalah Ini bukti KPK itu sebetulnya semakin kehilangan validitasnya, semakin kehilangan kekompakannya, semakin tidak punya gigi dan semakin banyak masalah dengan KPK," lanjut dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas