PBNU: Hentikan Kekerasan dan Ketidakadilan yang Terjadi Akibat Konflik Kemanusiaan di Gaza
Gus Yahya juga mendesak agar seluruh ketegangan dan kekerasan yang membawa unsur agama untuk segera dihentikan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut menyikapi tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan PBNU meminta agar kekerasan yang terjadi di jalur Gaza khususnya yang dialami oleh masyarakat sipil Palestina.
"Hentikan kekerasan dan ketidakadilan di Gaza. Dalam keprihatinan yang mendalam atas langgengnya kekerasan dan ketidakadilan selama berpuluh-puluh tahun hingga sekarang di tanah Al-Quds," kata pria yang akrab disapa Gus Yahya saat jumpa pers di kantor PBNU, Selasa (31/10/2023).
Tak hanya itu, Gus Yahya juga mendesak agar seluruh ketegangan dan kekerasan yang membawa unsur agama untuk segera dihentikan.
Baca juga: Sejumlah Anggota DPR Pakai Syal Palestina Saat Rapat Paripurna
PBNU, kata Gus Yahya, tidak membenarkan jika dalam upaya merampas nyawa dan hak seseorang harus menggunakan agama.
"Menyerukan dihentikannya tindakan-tindakan yang memperalat agama untuk membenarkan penindasan dan penghancuran terhadap kelompok yang berbeda," kata dia.
"Yang ini kita saksikan terjadi dalam dinamika pertarungan yang sedang berlangsung di tanah Al quds antara Israel dengan Palestina," sambung Gus Yahya.
Lebih lanjut, PBNU kata Gus Yahya juga mendesak agar kekerasan yang menimbulkan kerusakan di sekitaran Gaza untuk segera dihentikan.
Tak hanya itu, PBNU juga menyerukan agar seluruh negara di dunia untuk menegakkan tata hukum yang dilandasi kesepakatan hukum internasional.
"Dengan menghormati kesetaraan hak dan martabat bagi setiap manusia demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan dan masyarakat internasional yang aman stabil dan harmonis," tukas dia.