Hari Vegan Sedunia 2023: Sejarah, Tema dan Manfaat Menerapkan Pola Hidup Veganisme
Inilah sejarah dan tema Hari Vegan Sedunia 2023, beserta manfaat menerapkan pola hidup veganisme, perayaan yang diperingati setiap 1 November.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah dan tema Hari Vegan Sedunia 2023, beserta manfaat menerapkan pola hidup veganisme.
World Vegan Day atau Hari Vegan Sedunia 2023 diperingati setiap 1 November, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Rabu (1/11/2023).
Peringatan Hari Vegan Sedunia 2023 diadakan dalam rangka mengkampanyekan pola hidup sehat dengan mengurangi penggunaan produk hewani.
Sebagai informasi, vegan atau veganisme adalah sebuah filosofi dan gaya hidup yang peduli dan mempraktikkan kehidupan tanpa segala bentuk eksploitasi hewan.
Melalui peringatan Hari Vegan Sedunia 2023, diharapakan masyarakat dapat bersikap baik kepada hewan dengan tidak mengkonsumsinya sebagai makanan atau pakaian.
Lalu bagaimana awal mula diperingatinya Hari Vegan Sedunia 2023 ini?
Baca juga: Hanya Makan Sayur dan Buah Mentah, Influencer Vegan Zhanna DArt Meninggal Diduga karena Kelaparan
Simak sejarah awal mula diperingatinya Hari Vegan Sedunia 2023, yang Tribunnews rangkum berikut ini.
Sejarah Hari Vegan Sedunia 2023
Dilansir laman Hari Vegan, perayaan Hari Vegan Sedunia pertama kali diadakan di Inggris pada tahun 1994.
Bermula ketika aktivis hak-hak hewan dan seorang vegan bernama Louise Wallis sedang mencari tempat yang cocok untuk merayakan ulang tahun ke-50 Masyarakat Vegan.
Sejak 1 November 1994, Hari Vegan Sedunia telah memberikan kesempatan yang baik untuk vegan di semua negara di dunia.
Selain itu adanya peringatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan veganisme dengan semua aspek positifnya.
Hari Vegan Sedunia bukan hanya tentang bertukar pikiran dengan orang-orang yang berpikiran sama dan untuk menghormati Veganisme.
Peringatan ini diadakan atas dasar untuk mengajak semua pelaku vegan yang belum atau hanya sedikit tau cara hidup vegan, untuk dapat diberikan informasi tentang efek positif ketika menerapkannya.
Tujuannya agar setiap individu dapat memberikan kontribusinya untuk memberikan perlindungan hewan dan lingkungan.
Baca juga: Sejarah Hari Vegan Sedunia atau World Vegan Day yang Diperingati Setiap Tanggal 1 November
Mengutip laman Days of The Year, istilah “vegan” dan Masyarakat Vegan mungkin ditetapkan pada saat ini.
Namun, kebiasaan menghindari penggunaan produk hewani sudah ada sejak lama.
Bahan-bahan nabati seperti sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, umbi-umbian, rumput laut dan seralia seperti padi, jagung dan kacang-kacangan mendukung gaya hidup vegan.
Faktanya, diperkirakan bahwa veganisme mungkin telah ada setidaknya selama 2000 tahun.
Gagasan vegetarianisme (tidak makan daging) mungkin sudah ada bahkan 500 tahun sebelumnya.
Saat itulah filsuf dan matematikawan Yunani, Pythagoras dari Samos, menjadikannya bagian dari pekerjaan hidupnya untuk mempromosikan akting dengan kebajikan dan kepedulian terhadap semua spesies.
Banyak pengikut agama Buddha juga mempromosikan vegetarianisme dan mereka tidak percaya akan menyakiti hewan lain.
Namun, baru pada tahun 1806, konsep veganisme sebagai gaya hidup benar-benar mulai terbentuk.
Sekitar waktu inilah penolakan untuk makan susu dan telur karena alasan etis pertama kali dipromosikan ke orang Eropa oleh Dr. William Lambe dan Percy Bysshe Shelley.
Butuh lebih dari 100 tahun atau lebih, tetapi akhirnya, orang-orang vegan bersatu dan menciptakan Masyarakat Vegan Inggris.
Pada tahun yang sama, istilah "vegan" diciptakan oleh Donald Watson, yang jelas berasal dari kata Vegetarian.
Baca juga: Pola Makan Vegan Kini Mulai Diterapkan Saat Traveling
Pada saat itu, perbedaannya adalah bahwa Vegan tidak mengkonsumsi produk susu.
Kemudian definisi ini meluas ke telur dan pada tahun 1951 veganisme telah menjadi gerakan orang yang tidak mengambil bagian dalam eksploitasi hewan dalam bentuk apa pun.
Ini termasuk memakai bulu, kulit, atau produk hewani lainnya.
American Vegan Society mengikuti dengan pembentukannya hanya beberapa tahun kemudian, pada tahun 1960.
Kemudian, di tahun 1994, Presiden Masyarakat Vegan Inggris memutuskan untuk memilih tanggal 1 November sebagai World Vegan Day.
Tanggal itu hingga sekarang diakui sebagai tanggal didirikannya Masyarakat Vegan dan pada hari itu Hari Vegan akan diperingati.
Dan ini adalah hari awal yang baik sebagai awal Bulan Vegan Sedunia, yang kebetulan jatuh pada bulan November.
Tema Hari Vegan Sedunia 2023
Mengutip laman Netmeds, peringatan Hari Vegan Sedunia 2023, mengangkat tema "Harmony with Nature."
Atau jika diterjemahkan tema Hari Vegan Sedunia 2023 adalah "Harmoni dengan Alam".
Baca juga: Abon Vegan UMKM Karanganyar Tembus Pasar Global, Dibuat dari Jantung Pisang hingga Cempedak
Tujuan mengangkat tema tersebut adalah menyoroti hubungan penting antara veganisme dan kelestarian lingkungan.
Saat dunia menghadapi tantangan ekologis yang serius, seperti perubahan iklim, penggundulan hutan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Maka dengan memilih gaya hidup vegan dapat mengurangi jejak ekologis seseorang secara signifikan.
Caranya dengan menerapkan pola makan nabati, individu dapat berkontribusi pada hidup berdampingan yang lebih harmonis dengan planet ini dan ekosistemnya.
Cara Merayakan Hari Vegan Sedunia 2023
Dalam rangka menyambut peringatan Hari Vegan Sedunia 2023, masyarakat perlu mengetahui manfaat jika menerapkan pola hidup veganisme.
Mengingat peran pentingnya pemahaman tentang Vegan dapat menjadi cara sederhana dalam menjaga keseimbangan alam.
Simak sejumlah manfaat yang diperoleh jika dapat menerapkan pola hidup vegan, mengutip dari laman thequint, berikut ini.
1. Membantu mengurangi resiko terkena penyakit
Hal itu karena kandungan fitokimia dalam makanan nabati yang dikonsumsi.
Makanan vegan memiliki konsentrasi antioksidan karotenoid yang tinggi dan proporsi asam lemak omega-3 total yang lebih tinggi.
Serta kadar asam lemak jenuh yang lebih rendah yang tentu menyehatkan bagi tubuh.
2. Makanan vegan rendah kalori dibanding makanan hewani
Sehingga lebih mudah mencapai berat badan sehat tanpa secara aktif berfokus pada pengurangan kalori.
Kebanyakan makanan vegan mengandung lebih sedikit lemak jenuh dibandingkan makanan hewani.
Dipercayai bahwa vegan cenderung memiliki indeks massa tubuh lebih rendah dibandingkan non-vegan.
3. Makanan Vegan memiliki kadar gula darah yang rendah
Makanan vegan dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 78 persen.
Mengonsumsi banyak makanan nabati yang sehat juga dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan diabetes, seperti obesitas.
Baca juga: Peminatnya Terus Meningkat, Gaya Hidup Vegan Siap Jadi Industri yang Prospektif Digarap di Indonesia
4. Makanan Vegan dapat mengurangi gejala radang sendi
Mengonsumsi makanan hewani dikaitkan dengan peradangan yang menyebabkan rasa sakit.
Sehingga mengonsumsi makanan nabati probiotik seperti sayuran yang difermentasi dan yogurt non-susu dapat meningkatkan bakteri baik di usus besar.
Serta juga membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dan mengurangi peradangan.
5. Mengurangi tekanan darah dan kolesterol
Vegan cenderung menikmati manfaat kardiovaskular yang lebih besar, dengan penurunan signifikan pada sejumlah faktor risiko jantung.
6. Terhindar dari resiko kanker
Mengonsumsi lebih banyak makanan nabati termasuk kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayur-sayuran akan mengurangi risiko kanker.
Dampak pola makan nabati menunjukkan bahwa hasil terbaik dalam pengelolaan kanker dicapai dari pola makan vegan yang seimbang.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)