Narkoba dalam Keripik Pisang, Ahmad Sahroni: Aparat Harus Update Teknologi Agar Tak Terkecoh
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengaku miris, dengan modus baru penyebaran narkoba di Indonesia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengaku miris, dengan modus baru penyebaran narkoba di Indonesia.
Beberapa hari lalu, Bareskrim Polri baru saja membongkar dan menangkap pelaku berinisial R, yang terlibat dalam peredaran narkoba modus baru, yaitu melalui keripik pisang dan cairan bernama happy water.
Polisi menangkap pelaku di sebuah rumah kontrakan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
R ditangkap usai polisi mendapati penjualan keripik pisang dengan harga tidak wajar di media sosial.
Menurut Sahroni, peredaran narkoba kini telah dilakukan melalui cara-cara yang sangat rapi, sulit dideteksi, dan sangat modern.
Sehingga aparat harus terus meningkatkan update pengetahuan dan teknologi agar tidak terkecoh.
"Saya miris sekali betapa sekarang narkoba itu beneran bisa nyaru jadi apa aja. Sekarang keripik pisang, bisa jadi nanti diselundupkan lewat ayam goreng," kata Sahroni dalam keterangannya Selasa (7/11/2023).
"Makanya Polri, BNN, Kominfo harus terus lakukan koordinasi secara intens guna sisir celah-celah tersebut. Wajib pantengin media sosial hingga marketplace, dan terus meng-update pengetahuan dan teknologi agar tidak terkecoh perkembangan zaman," lanjutnya.
Karena menurut Sahroni, saat ini baik bandar maupun pengedar narkoba, telah menggunakan berbagai modus yang sangat beragam dan semakin sulit terdeteksi.
Sebab itu Sahroni meminta pemahaman aparat agar selalu up to date dalam menghadapi tantangan ini.
Baca juga: Sosok R Koki Keripik Pisang Narkoba di Bantul, Dikira Pengangguran Ternyata Bisa Punya Omzet Rp5 M
"Bandar dan pengedar di era saat ini sudah beraksi menggunakan cara-cara yang di luar nalar. Mau itu dibuat bentuk makanan, penyelundupan menggunakan drone, dll. Makanya, aparat tidak boleh sampai kalah langkah dari para bandar, harus punya strategi jitu untuk pelajari dan ungkap setiap modusnya,” tandas Sahroni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.