Akademisi : Kedepankan Solidaritas Kemanusiaan Terhadap Palestina dengan Tepat dan Pantas
Semangat dalam kepedulian terhadap sesama manusia adalah lentera yang cahayanya bisa menembus batas suku, ras, bangsa dan agama
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Eko Sutriyanto
Ia menambahkan, bahwa yang paling efektif jika pemboikotan terhadap barang yang terafiliasi dengan Israel dilakukan sebelum barang itu masuk ke Indonesia.
Pemerintah dapat melakukan bargaining terhadap Israel, misalnya dengan mengambil sikap kalau Israel meneruskan agresinya, maka Indonesia tidak akan mau meng-import produksi dari Israel. Hal ini tentu lebih efektif ketimbang melakukan pemboikotan sporadis pada barang yang sudah terlanjur masuk Indonesia.
Jebolah Al Azhar Mesir ini mengajka semua perlu melihat peristiwa ini dengan jernih dan komprehensif. Jangan sampai peperangan yang berkecamuk di jalur Gaza justru secara tidak langsung berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Sekali lagi, semua tetap harus ingat bahwa sisi kemanusiaan perlu dikedepankan dalam melihat musibah peperangan Palestina - Israel.
“Sikap resmi saya, bahwa siapapun di dunia yang melihat Palestina menjadi korban dari musibah kemanusiaan ini, pasti mendukung mereka. Siapapun dan apapun latar belakangnya, apalagi kalau misalnya kita bawa ke dalam ranah konsep agama Islam. Islam adalah agama yang universal, ia diturunkan untuk menjadi rahmat seluruh alam dan tidak terbatas pada dimensi ruang dan waktu,” jelas Abdul Rauf.
Mengakhiri penjelasannya, akademisi yang aktif menyoroti dinamika politik di Timur Tengah ini berharap agar peperangan ini segera berakhir. Semua pihak yang terlibat perlu mencari jalan tengah untuk perdamaian.
“Mereka harus mendahulukan kepentingan kemanusiaan di atas kepentingan sesaat dan golongannya,” tuturnya.