Buntut Ade Armando Singgung Politik Dinasti di DIY: Ditegur Kaesang, Kantor DPW PSI Digeruduk Massa
Berikut buntut pernyataan politik dinasti oleh Ade Armando, sudah dapat teguran PSI.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Aishah mengatakan, apa yang disampaikan Ade Armando tidak mewakili suara PSI.
"Diskusi mengenai polemik ini harus kita lakukan secara konstruktif dengan kepala dingin di ruang terbuka."
"Sekali lagi kami tegaskan bahwa pernyataan Ade Armando tidak mewakili suara Partai Solidaritas Indonesia," imbuh Aishah.
5. Tanggapan Sri Sultan HB X
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, turut menanggapi pernyataan Ade Armando yang menyinggung politik dinasti di DIY.
"Komentar boleh, komentar kok enggak boleh. Boleh saja."
"Hanya pendapat saya konstitusi peralihan itu kan ada, pasal 18B yang menyangkut masalah pengertian Indonesia itu menghargai asal usul tradisi DIY, sehingga bunyi UU Keistimewaan itu juga mengamanatkan Gubernur (yakni) Sultan dan Wakil Gubernur Paku Alam, ya melaksanakan itu saja ya kan," ujarnya di Kompleks Kepatihan, Senin, dikutip dari TribunJogja.com.
"Dinasti atau tidak terserah dari sisi mana masyarakat melihatnya, yang penting bagi kita di DIY itu Daerah Istimewa, diakui keistimewaannya dari asal usulnya dan menghargai sejarah itu, itu aja," terang Sri Sultan HB X.
Baca juga: Momen Prabowo Sapa Ade Armando: Sudah Ho Peng
Diketahui, Ade Armando sebelumnya mengkritik kaus yang digunakan mahasiswa yang bertuliskan 'republik rasa dinasti.'
"Ini ironis sekali, karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja," ujarnya dalam cuitan di akun X pribadinya, Sabtu (2/12/2023).
Atas dasar itu, Ade Armando menyimpulkan dinasti politik juga terjadi di DIY.
Ia lalu mempertanyakan keseriusan mahasiswa di Yogyakarta yang menentang politik dinasti dengan mengatakan DIY sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.
"Anak-anak BEM ini harus tahu dong, kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah DIY. Gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu," kata Ade.
Baca juga: Buntut Digugat Rp201 M, Ade Armando Pertimbangkan Bakal Gugat Balik PDIP
Pasca pernyataannya yang menimbulkan kontroversi, Ade Armando meminta maaf lewat video klarifikasi di akun X pribadinya, Minggu (3/12/2023).
"Melalui video ini, saya ingin mengajukan permintaan maaf sebesar-besarnya, seandainya video saya yang terakhir soal politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," ucapnya.