Menteri Agama Yaqut Ungkap 6 Jurus Percepatan Tingkatkan Kualitas PTKN
Kementerian Agama (Kemenag) bertekad mewujudkan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri yang semakin kualitas tinggi dan adaptif dengan perkembangan zaman.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) bertekad mewujudkan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang semakin kualitas tinggi dan adaptif dengan perkembangan zaman.
Bahkan, Kemenag kini telah memiliki enam strategi untuk mempercepat pencapaian target besar ini.
Lewat enam strategi tersebut, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas optimistis kampus-kampus PTKN ke depan akan menjadi idola baru bagi mahasiswa dan masyarakat.
Menurut dia, PTKN harus banyak berubah dengan menciptakan berbagai inovasi baik dari sisi keilmuan, sarana pendidikan, hingga pangsa kerja para lulusan.
“PTKN ini adalah aset yang luar biasa bagi masa depan Indonesia. Makanya PTKN harus sadar dengan kebutuhan zaman. Buat banyak terobosan, jangan kaku agar tidak tenggelam,” ujar Gus Yaqut, Kamis (14/12/2023).
Gus Yaqut menjelaskan, ada enam strategi yang diusung Kemenag untuk mewujudkan kampus-kampus PTKN ini semakin bermutu dan kian menjadi incaran masyarakat.
Pertama soal peningkatan akreditasi. Dia mengungkapkan, dari 59 PTKN di Indonesia, kini sudah ada sembilan kampus yang masuk dalam golongan akreditasi 'unggul'.
Dengan data ini, maka masih ada 50 PTKN yang masih dalam kategori 'baik sekali'.
"Akreditasi ini tolong dikejar dengan serius. Diperbanyak lah studi banding di antara PTKN, ini kan bisa. Bagaimana itu cara menaikkan akreditasi," ujarnya.
Strategi kedua adalah pemanfaatan teknologi sistem informasi. Dia mendorong seluruh PTKN untuk membiasakan dengan penggunaan teknologi sistem informasi agar kampus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang tumbuh sangat pesat ini.
"Seperti anak-anak kita ini kan akrab dengan teknologi digital. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadget-nya daripada orang lain. Kita mau beradaptasi, atau tenggelam?" ujar Gus Yaqut.
Ketiga, Gus Yaqut meminta para rektor untuk membuat terobosan dalam perekrutan calon mahasiswa.
Dia mengusulkan pimpinan PTKN memiliki chief marketing officer (CMO) yang tugasnya khusus difungsikan sebagai pimpinan dalam hal pemasaran (marketing).
Pasalnya, selama ini tugas CMO di perguruan tinggi dirangkap oleh bidang kehumasan. Dengan tim khusus, Gus Yaqut yakin nantinya banyak orang akan semakin tertarik berkuliah di PTKN.
Keempat, PTKN memiliki jurusan yang sangat spesifik namun dibutuhkan pasar kerja.
Untuk itu, dia juga menginstruksikan kepada PTKN untuk segera membuat terobosan dengan menciptakan program studi yang menarik sekaligus prospektif.
“Buat program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain dengan memproyeksi kebutuhan pasar," katanya.
Kelima, career center di PTKN. Keberadaan career center ini penting karena sebagai media atau jembatan mahasiswa untuk memasuki pasar kerja.
Dengan career center maka kampus dan mahasiswa juga lebih dini menyiapkan segala yang dibutuhkan saat memasuki dunia kerja. Sehingga lulusan akan mudah terserap dan tak lagi bingung ke mana bekerja.
"Pemikiran anak-anak kita ini kan sekolah untuk kerja. Bagaimana supaya industri yang selalu berkembang ini bisa nyambung dengan program studi yang kita punya," ungkap Gus Yaqut.
Keenam, PTKN harus perkuat jejaring internasional. Dia pun mendorong sivitas kampus PTKN untuk rajin mengikuti konferensi tingkat internasional.
Baca juga: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Imbau Para Santri Cerdas Pilih Calon Pemimpin
Selain menambah kualitas dari sisi keilmuan, forum-forum internasional juga sangat efettif untuk membangun jejaring.
“Kalau ada forum internasional di Indonesia, ikuti. Kalau forumnya ada di luar negeri, kejar," harapnya..
Untuk mempercepat peningkatan kualitas ini, pada Kamis (7/12/2023) lalu, Gus Yaqut juga telah mengumpulkan 58 rektor PTKN seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga dihadiri Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Direktur Diktis Kemenag Zainul Hamdi, jajaran Stafsus, Staf Ahli, dan Tenaga Ahli Menag.