Hadapi Perubahan Tren, Perguruan Tinggi Kembangkan Arsitektur Berbasis Teknologi
Sebagai gambaran, arsitek masa kini harus memiliki keahlian dalam menggunakan software untuk merancang atau mendesain sebuah bangunan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Integrasi inovasi teknologi ke dalam bidang arsitektur menjadi kunci bagi para calon arsitek untuk berkembang dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat.
Di masa depan, seorang arsitek perlu menguasai perkembangan teknologi dan tren terkini.
Sebagai gambaran, arsitek masa kini harus memiliki keahlian dalam menggunakan software untuk merancang atau mendesain sebuah bangunan.
Seorang arsitek juga perlu memahami aspek material yang dibutuhkan, volume dan dimensi bangunan, dan memikirkan bangunan yang dirancangnya memiliki ruang yang nyaman.
Untuk mempersiapkan para arsitek masa depan yang andal, Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Pelita Harapan (UPH) menghadirkan pendidikan arsitektur yang komprehensif.
Dosen Prodi Arsitektur UPH, Thiodore, S.Ars., M.Arch, mengungkapkan pihaknya memiliki Architecture in Digital Age (AiDA) Fabrication Lab. AiDA Fabrication Lab adalah ruang kelas sekaligus tempat untuk berkarya yang dilengkapi dengan berbagai teknologi terkini.
Lab ini dilengkapi dengan 3D Printer, mesin Computer Numerical Control (CNC) untuk memotong dan membentuk objek, Laser Cutters untuk menghasilkan potongan berkualitas tinggi, Oculus Quest 2 (headset VR), dan bahkan Drone untuk survei data dan pemetaan obyek.
"Di dalam lab ini, mahasiswa dapat menghasilkan desain produk apa pun yang mereka inginkan lewat berbagai alat yang canggih dengan kualitas profesional," kata Jacky melalui keterangan tertulis, Kamis (25/1/2024).
Sementara itu, Wakil Kepala Prodi Arsitektur UPH, Emanuel Agung Wicaksono, S.T., M.T., mengatakan pihaknya memiliki dua fasilitas lab workshop woodworking (kayu) dan metal.
"Dengan fasilitas ini, mahasiswa tidak hanya sekadar jago mendesain di atas kertas, tetapi juga mengerti karakter dari materialnya, bagaimana mengelolanya, dan mengoperasikan alat-alatnya," ucap Wahyu.
Laboratorium Komputer dengan Software Building Information Modeling (BIM) mengedepankan pemanfaatan teknologi terkini di dalam kurikulum pembelajarannya.
Melalui BIM, mahasiswa dapat melakukan simulasi dan visualisasi desain, serta mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kesalahan sebelum praktik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.