Haidar Alwi: Media Harus Berikan Informasi Akurat ke Masyarakat
Haidar Alwi meminta agar media lebih terlebih dahulu memverifikasi sebuah isu menjelang Pemilu 2024.
Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta agar media lebih terlebih dahulu memverifikasi sebuah isu menjelang Pemilu 2024.
Haidar menyoroti mengenai podcast yang diunggah di akun YouTube media arus utama pada Sabtu (27/1/2024) terkait rencana pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputri.
Dalam podcast yang dimaksud, dikatakan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan Pratikno menjembatani pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Padahal satu minggu sebelumnya baik pihak istana maupun pihak PDIP telah menepis kebenaran isu tersebut.
Bahkan, Presiden Jokowi sendiri juga telah menegaskan belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
"Menghadapi Pemilu, hal-hal seperti ini menjadi sangat sensitif karena dapat menimbulkan kegaduhan politik di kalangan elite maupun masyarakat. Ini sangat disesalkan. Media harusnya turut serta mewujudkan Pemilu damai sebagaimana fungsinya yang diatur dalam Undang Undang Pers," kata R Haidar Alwi, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Momen Maruarar Sirait Blak-blakan Tak Mau Jadi Petugas Partai, Sindir Megawati?
Menurutnya, boleh saja membahas isu tersebut jika memiliki sumber yang bisa dipercaya. Akan tetapi alangkah bijaknya bila menyertakan bantahan dari Presiden Jokowi atau pihak istana yang diwakili oleh Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan pihak PDIP Hasto Kristiyanto.
"Aktualitas itu news value dan keberimbangan itu diatur Kode Etik Jurnalistik. Saya rasa mereka mengabaikan itu," kata R Haidar Alwi.
Ia berharap media terlebih dahulu memverifikasi sebuah isu sebelum disajikan menjadi konsumsi publik agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat.
"Jangan sampai sudah menimbulkan kesan negatif dalam hal ini terhadap Presiden Jokowi dan Mensesneg Pratikno, masyarakat juga tidak mendapatkan informasi yang akurat. Kalau begitu, motifnya patut dipertanyakan," kata R Haidar Alwi.
"Kritik boleh, bagus malah. Tapi harus sesuai aturan," tegas R Haidar Alwi.
Kabar Presiden Jokowi akan bertemu Megawati Soekarnoputri berawal adanya pernyataan tiga elite PDIP kepada salah satu media massa.
Jokowi disebut tengah menjajaki pengurus DPP PDIP memediatori pertemuan dirinya dengan Megawati.
Namun, permintaan Jokowi itu disebut belum disampaikan kepada Megawati dan akan disampaikan ketika Pemilu 2024 selesai.