Melalui Inflasi, Indikator Kondisi Perekonomian Daerah Dapat Diketahui
Menurut dia, program tersebut tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga para pelaku usaha yang turut terlibat di dalamnya.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan inflasi merupakan salah satu indikator kondisi perekonomian daerah.
Pernyataan itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada Selasa, (6/2/2024). Kunjungan dilakukan untuk memantau jalannya inovasi di wilayah tersebut.
"Kami mengapresiasi yang telah mengambil langkah proaktif dengan menerapkan program Pak Rahman yang membawa banyak manfaat bagi masyarakat," kata Yusharto dalam keterangannya pada Senin, 12 Februari 2024.
Salah satu inovasi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang adalah program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) untuk mengendalikan inflasi di wilayah Kota Semarang.
Melalui program Pak Rahman, kata dia, masyarakat dapat memperoleh bahan pangan yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Menurut dia, program tersebut tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga para pelaku usaha yang turut terlibat di dalamnya.
"Inovasi yang mengedepankan kolaborasi berbagai pihak ini perlu terus dikembangkan, jadi penerima manfaatnya bukan hanya masyarakat tetapi para pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Bapanas Tolak Sesuaikan HET Beras Pengusaha Ritel, Malah Diminta Turunkan Keuntungan
Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Pranyoto mengatakan, program Pak Rahman telah dilaksanakan lebih dari 150 kali pada tahun 2023 di 90 titik yang telah ditargetkan.
Melalui program Pak Rahman, menurut dia, banyak masyarakat yang merasa terbantu karena bahan pangan terutama sembako yang dijual lebih murah ketimbang harga di pasaran. Dengan demikian, antusias masyarakat untuk berbelanja melalui program Pak Rahman terus meningkat dari waktu ke waktu.
"Tahun ini pun (Tahun 2024) sudah 25 kali ini per hari ini. Kira-kira pengunjung yang datang itu 500-700-an bahkan kalau di perusahaan yang pegawainya banyak itu bisa sampai 1500-an karena pas gajian pada jam setelah kerja kita adakan itu (program Pak Rahman)," ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, melalui program Pak Rahman, Kota Semarang berhasil meraih penghargaan pada kategori Gerakan Pangan Murah (GPM) kabupaten/kota terbaik dalam ajang Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Award 2023 yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas). Program Pak Rahman dinilai Bapanas terbukti berhasil mengendalikan angka inflasi di Kota Semarang sehingga berkontribusi terhadap pengendalian inflasi nasional.