Idrus Marham Sebut Syak Wasangka Harus Dihilangkan, Tidak Memberikan Nilai Positif
Politisi Golkar Idrus Marham menilai Syak Wasangka harus dihilangkan semua masyarakat. Sebab selain tidak baik, pikiran itu dapat mengganggu roda peme
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
Saat ini, Syak wasangka punya daya retas yang dahsyat. Ia mudah menyebar dan diyakini. Sampai-sampai orang-orang yang menciptakan prasangka pun yakin kalau prasangka imaginernya adalah kebenaran obyektif.
“Pada skala skala kecil, syak wasangka adalah bumbu sosial yang biasa dan bisa dilakukan oleh orang-orang biasa,” katanya.
Sekedar contoh saja, perang saudara antara suku Hutu dan Tutsi di Rwanda yang menggasak lebih dari 20 persen nyawa warga negaranya berawal dari syak wasangka. Alhasil, tidak berlebihan jika syak wasangka dijuluki bola liar yang sadis.
Dengan kondisi sehabis pemilu, Idrus melihat banyak orang harus sadar diri. “Yang menang jangan sampai lupa diri, mabuk kemenangan, sehingga memancing syak wasangka. Dan yang kalah jangan sampai larut dalam jeratan syak wasangka sehingga tanpa sadar mengalirkan segala pikiran jernihnya,” tegasnya.
Karena itu, dengan segala fenomena ini, ia menyarankan semua orang untuk terus berpikir positif.
"Apalagi ini habis pemilu, habis hajat besar yang didalamnya ada kontestasi besar. Semua harus sadar diri. Yang menang jangan sampai lupa diri, mabuk kemenangan, sehingga memancing syak wasangka. Dan yang kalah jangan sampai larut dalam jeratan syak wasangka sehingga tanpa sadar mengalirkan segala pikiran jernihnya ke arus syak wasangka," ujarnya.
Tanda tanda ke arah sana sudah lumayan kentara.
Menurutnya, syak wasangka terhadap quick count, kini sudah merembet kemana-mana. "Bukankah banyak yang tergoda membaca Hasil pemilu berdasarkan syak wasangka?" katanya.
Baru-baru ini Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Idrus pun tak ingin pertemuan tersebut dipandang syak wasangka.
"Yang saya risaukan, jangan sampai sehabis pilpres dan pileg, kita justru disandera oleh syak wasangka di sana sini. Apalagi kalau sampai mendominasi alam pikiran anak bangsa?" tutur Idrus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.