Isu Membelot dari PDIP, Jokowi Dinilai Berupaya Kendalikan Golkar Demi Peran 'Pemain Kunci'
kedekatan Jokowi dengan pentolan Golkar seperti Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Pandjaitan juga terlihat kasat mata.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Muhammad Zulfikar
Sebaliknya, Karyono menjelaskan, Jokowi ingin memastikan keberlanjutan program dan kebijakan pembangunan yang telah dirintis selama dua periode pemerintahannya.
"Maka tak perlu heran jika Jokowi memasang Gibran putra sulungnya sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo karena orang yang paling mungkin bisa dipercaya adalah keluarga dan atau teman dekat," ungkapnya.
Baca juga: Santer Isu Jokowi Masuk Golkar, Pengamat: Jika Langsung Jadi Ketua Umum, Bubarkan Saja Parpol
Karenanya, jelas dia, untuk melancarkan agenda besar tersebut, tentu harus menggalang kekuatan (partai) politik yang dominan di parlemen untuk menopang agenda pemerintah.
"Salah satu opsinya adalah mengendalikan Golkar sebagai partai terbesar kedua setelah PDIP. Sementara Gerindra sudah dikendalikan Prabowo, Partai Demokrat sudah," imbuh Karyono.
Nama Jokowi belakangan santer disebut akan bergabung dengan Golkar. Berbagai spekulasi muncul, salah satunya Jokowi akan menjadi ketua umum.
Beberapa nama yang digadang-gadang juga, yakni Bambang Soesatyo atau Bamsoet, Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia Agus Gumiwang Kartasasmita.
Bamsoet mengatakan, dirinya siap untuk maju menjadi kandidat ketua umum Partai Golkar dalam Munas Desember 2024 mendatang.
Bamsoet mengungkapkan, ada tiga nama lain masuk sebagai bursa calon Ketua Umum Golkar, selain dirinya.
"Ya ada setidaknya santer 4 suara yang muncul di permukaan yang akan bertarung di forum Munas tahun ini," ungkap Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
"Ada Pak Airlangga sendiri, ada Pak Agus Gumiwang, ada Pak Bahlil, ada saya," ujarnya menambahkan.
Ketua MPR RI itu menuturkan, dirinya akan menyiapkan Munas usai pengumuman hasil Pemilu 2024.
"Ya kita banyak berdoa semoga hasil pemilu ini sesuai dengan harapan kita semua. Presiden dilantik dengan, suasana politik kondusif, nah baru kita bicara tentang Munas," imbuh Bamsoet.