Tanggapi Isu Maju Jadi Ketum Golkar Gantikan Airlangga Hartarto, Gibran: Biar yang Senior
Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka membantah isu yang menyebutnya akan menjadi ketua umum Partai Golkar.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
Adapun Qodari menjelaskan dua alasan kenapa Gibran dinilai cocok menduduki kursi ketum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Menurutnya, Gibran layak menduduki posisi strategis di partai politik setelah resmi dilantik sebagai calon wakil presiden RI pada Oktober 2024.
Qodari pun mengungkit kecenderungan Golkar melekat sebagai bagian dari pemerintahan.
“Kita tahu bahwa Partai Golkar punya kecenderungan yang sangat kuat untuk memiliki kaki, memiliki akses di pemerintahan bukan hanya menteri tetapi juga atau bahkan wakil presiden karena Golkar adalah partai yang ideologinya karya dan kekaryaan dan selalu berorientasi untuk menjadi bagian dari pemerintahan,” ucap Qodari.
Baca juga: Raih Kemenangan di Jawa Tengah, Gibran: Kita Tunggu Sampai Tanggal 20 Saja
Alasan kedua, menurut Qodari, yakni Partai Golkar harus berorientasi terhadap anak muda karena sebagian pemilihnya berasal dari kalangan muda.
Karena itu, Qodari beranggapan Partai Golkar harus banyak diisi oleh anak-anak muda untuk kepengurusan selanjutnya.
“Partai Golkar ini adalah partai yang tua, partai besar dan kalau kita bicara mengenai pemilih pada hari ini dan pemilih di masa yang akan datang, saya kira Partai Golkar mengalami tantangan bagaimana agar partai ini bisa menjadi partai yang punya orientasi kepada anak muda dan punya tokoh yang juga berasal dari anak muda,” katanya.
“Hal ini sebetulnya sudah sangat disadari oleh Partai Golkar, kita lihat adanya regenerasi generasi kedua dan generasi ketiga dari pengurus Golkar kepada anak-anak mereka, misalnya begitu banyak sekali anak-anak muda di Golkar yang merupakan penerus dari orang tuanya yang sudah berkiprah lama di Partai Golkar."
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Theresia Felisiani, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)